PALU – Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengunjungi kediaman Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri, belum lama ini.
Pada kesempatan tersebut, Ketua DPW LDII Sulteng,, H Agussalim Sutan Marhum, menyampaikan rencana Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-5 LDII Sulteng yang akan dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2022 di salah satu hotel, di Kota Palu.
“Kami butuh masukan dan nasehat agar ke depannya Muswil LDII Sulteng bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
Pada Muswil kali ini, LDII mengangkat tema berkaitan dengan visi misi Gubernur Sulteng yaitu, “Peran LDII Mewujudkan SDM Profesional Religius dalam Upaya Gerak Cepat menuju Sulteng Lebih Sejahtera dan Lebih Maju”.
Muswil LDII Sulteng akan diikuti 13 DPD LDII seluruh Sulteng yang terbagi menjadi dua, yaitu melalui daring sebanyak 80 orang dan sisanya hadir secara langsung.
“Insya Allah hanya Ketua DPP, pengurus DPW, dan perwakilan dari DPD yang hadir langsung,” katanya.
Ia berharap, Habib Ali bisa menghadiri pembukaan Muswil LDII.
Sementara itu Ketua Umum PB Alkhairaat, Habib Ali bin Muhammad Aljufri, juga menyampaikan harapan agar Muswil ke-5 LDII Sulteng dapat berjalan dengan aman dan sukses.
Dalam nasehatnya, Habib Ali menggambarkan keadaan umat Islam saat ini begitu banyak namun terlihat sedikit, sehingga musuh mudah menggoyahkan umat Islam menjadi tidak rukun.
“Nabi Muhammad bersabda kita banyak tapi bagaikan buih, salah satunya disebabkan karena emosi, bertindak tanpa pikiran, berbicara tanpa berpikir sehingga banyak ucapan yang keluar tidak dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah itu.
Ia berharap, ke depan peran LDII dalam berdakwah bisa membawa manfaat bagi bangsa dan negara.
“Fokus dakwah inilah yang menjadi suatu tantangan bagi umat Islam, sebab sabda Nabi Muhammad Islam akan kembali dalam keadaan asing,” ujarnya.
Ia juga meminta agar para pemuda dapat dihimpun untuk menjalankan dakwah dan selalu mengisi masjid, sebab pemuda merupakan orang tengah antara golongan atas dan golongan bawah.
“Kalau saya jalan ke masjid, pasti yang paling banyak bapak-bapak dan anak-anak. Jarang sekali saya lihat pemuda datang ke masjid,” ungkapnya.
Ia juga mengajak kepada LDII untuk menjalankan misi bersama dengan MUI yaitu dapat menyatukan umat meskipun berbeda pandangan.
“Saat ini kita diadu untuk saling menyinggung antara satu dengan lain, sehingga musuh kita bagaikan ular yang berjalan di semak. Sisa menunggu waktunya untuk mematok kita. Jadi kita ini mangsa dari musuh yang tidak terlihat tersebut,” ucapnya.
Reporter : Hamid
Editor : Rifay