PALU – Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengakui telah menandatangani diskresi yang membuka peluang bagi Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Tengah (Sulteng), Arus Abdul Karim, untuk memimpin partai berlambang pohon beringin itu hingga tiga periode.

Bahlil menjelaskan, diskresi tersebut menjadi bentuk penghargaan atas capaian signifikan Golkar Sulteng, baik dalam peningkatan kursi legislatif maupun kemenangan kepala daerah di berbagai kabupaten/kota.

“Untuk memberikan diskresi, itu ada tanggung jawab suaranya. Jadi harus naik kursi DPR kabupaten, kota, provinsi, dan pusat. Itu maksudnya,” ujar Bahlil dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) ke-11 Partai Golkar, di salah satu hotel di Kota Palu, Ahad (24/8).

Menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar, jabatan ketua DPD provinsi pada prinsipnya hanya dapat diemban maksimal dua periode. Namun, melalui diskresi Ketua Umum DPP, pengecualian dapat diberikan apabila terdapat prestasi yang dinilai luar biasa dan mendapat dukungan luas dari kader.

Dalam kesempatan yang sama, Bahlil juga berkelakar kepada para kader yang hadir bahwa jika ingin menjadi ketua Golkar di tingkat provinsi, kuncinya adalah melobi politisi senior Golkar, Muhidin Mohamad Said, yang saat ini menjabat Ketua Pemenangan Partai Golkar untuk wilayah Sulawesi.

“Jadi, siapa pun yang ingin jadi Ketua Golkar di Sulawesi, lobi-lobinya bukan ke saya, tapi ke Kanda Muhidin. Saya ini juniornya,” ucap Bahlil, disambut tawa para kader.

Sebelumnya, dalam Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) yang digelar, Sabtu (23/8) malam, Muhidin mengisyaratkan dukungan aklamasi dalam pemilihan ketua Golkar Sulteng di Musda tersebut.

“Kita mau berusaha bagaimana Golkar itu melahirkan pemimpin dengan mengedepankan asas musyawarah mufakat,” kata Muhidin di Palu.

Muhidin menegaskan pentingnya persatuan, soliditas, dan kerja sama dalam tubuh partai untuk menghadapi tantangan politik ke depan. Ia juga mengapresiasi kinerja Arus Abdul Karim selama dua periode kepemimpinannya yang dinilai berhasil membawa Golkar Sulteng pada posisi strategis.

“Golkar Sulteng harus dipimpin kader yang terbukti dan teruji. Dan kita tahu, kinerja Arus Abdul Karim selama ini sudah menunjukkan hasil yang baik,” tegasnya.

Data internal partai menunjukkan bahwa Sulteng menjadi salah satu provinsi dengan persentase kemenangan tertinggi Golkar. Dari 13 kabupaten/kota, tujuh kepala daerah dan dua wakil kepala daerah merupakan kader Golkar.

“Itu merupakan kerja kolektif semua pihak dalam memenangkan Golkar,” tambah Muhidin.

Dengan diskresi ini, Arus Abdul Karim berpeluang besar melanjutkan kepemimpinannya ke periode ketiga, sekaligus mengawal konsolidasi Golkar Sulteng menghadapi agenda politik nasional dan daerah ke depan.