Jelang Lebaran, Pasar Tradisional di Palu Masih Sepi

oleh -
Suasana di Pasar Manonda Inpres yang masih terlihat lengang, Kamis (15/06). (FOTO: MAL/YAMIN)

PALU – 10 hari sebelum (H-10) lebaran Idul Fitri, suasana di pasar tradisional di Kota Palu masih terlihat sepi. Los-los tempat jualan masih lengang dari konsumen. Diperkirakan, aktivitas pasar akan ramai pada H-3 lebaran.

Pantauan media ini, di Pasar Inpres Manonda Palu, Kamis (15/06), pegadagang yang masih menjajakan dagangannya berupa pangan dan pakaian hanya terlihat duduk-duduk santai dan tiduran di dekat dagangannya.

Salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Manonda, Rinto (36) mengaku, sejak awal Ramadhan, pengunjung  pasar masih seperti hari-hari biasanya. Dia memperkirakan, pasar akan ramai pada H-3 atau H-6 lebaran.

“Kalau pengalaman tahun lalu, pasar baru ramai nanti enam atau tiga hari sebelum lebaran,” kata Rinto.

BACA JUGA :  Hadiri Pembukaan PON XXI, Gubernur: Optimis Target ‘Sulteng Emas’ Terpenuhi

Untuk harga, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat edaran atau imbauan dari instansi terkait. Di Pasar Manonda juga belum ada kenaikan harga pada barang dan pangan.

“Kalau harga semua masih seperti biasa, tidak ada kenaikan,” akunya.

Penjual daging ayam itu mencontohkan, daging ayam saat ini masih bermain di harga Rp50 hingga Rp60 ribu per ekor. Dia memastikan harga itu tidak akan bergeser lagi, namun ukuran ayamnya yang kemunkinan akan berkurang.

“Ini pengalaman tahun lalu. Kalau kita penjual ini harus terima karena kami juga hanya penjual, yang menentukan itu bos,” tandasnya. (YAMIN)