PALU – Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudi Dewanto mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian secara Virtual. Bertempat, di Ruang Rapat Biro Ekonomi, Senin 19/6.
Direktur Statistik Harga BPS RI, Windhiarso Putranto menerangkan, dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), perubahan pola konsumsi terkait kelompok pengeluaran untuk perayaan (termasuk HBKN) mengalami penurunan tren. Jika dilihat menurut kelas masyarakat kelompok pengeluaran, maka terjadi penurunan pengeluaran cukup signifikan.
“SUSENAS dilaksanakan selama dua kali dalam setahun, Maret hingga September
untuk melihat pola konsumsi masyarakat,” ujar Direktur Statistik Harga BPS RI.
Windhiarso juga menjelaskan bahwa secara nasional, jumlah Kabupaten dan Kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) cukup stabil dari minggu sebelumnya dari 275 di minggu pertama Juni menjadi 272 di minggu kedua Juni 2023. Dan juga kenaikan IPH terjadi disebagian besar wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Pada indeks perkembangan inflasi bulan Juni, kenaikan harga Komoditas di beberapa kab/kota, sampai dengan minggu kedua juni 2023 yaitu, daging ayam ras, cabai merah, telur ayam ras, cabai rawit, beras, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, ikan kembung, jeruk, gula pasir, udang basah, tahu mentah, pisang, tempe, daging sapi, susu bubuk, mie goreng instans.
“Inflasi tertinggi pada bulan mei tahun 2023, bawang merah, daging ayam ras, ikan segar, telur ayam ras, rokok kretek filter, bawang putih,” jelas Windhiarso.
Secara umum, harga komoditas cabai merah dan cabai rawit menunjukkan peningkatan pada bulan-bulan yang bertepatan dengan momen hari raya Idul Adha, baik di level pedesaan, perdagangan besar maupun konsumen. Hal ini kemungkinan dipicu oleh faktor musiman atau cuaca, dan tingginya permintaan pada momen besar hari raya Idul Adha.
Kemudian, bawang merah dan daging sapi menunjukkan pola pergerakan harga yang mirip di semua level perdagangan, namun hanya mengalami peningkatan di beberapakali titik pada saat perayaan Idul Adha.
Dalam kesempatan itu, Mendagri Muhammad Tito Karnavian menyampaikan, kondisi inflasi di bulan Mei tahun 2023 sudah mencapai angka yang cukup baik dan terkendali yakni 4,00%.
“Tingkat Inflasi bulan Mei 2023, lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu,” ucap Mendagri.
Menurutnya, ada beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami kenaikan dan penurunan memiliki angka variatif. Dari data inflasi provinsi terendah penurunannya ialah Kepulauan Riau 2,99%, Kota Jayapura 2,39%, Kabupaten Dalasintang 2,59%, dan ada beberapa wilayah yang mencapai angka diatas 4,00%, yakni, Provinsi Jawa Timur 5,02%, Kota Tual Maluku 5,59%, dan Kabupaten Banggai 5,21%.
Mendagri juga menyampaikan bahwa menghadapi Idul Adha 1444 Hijriah pada 28 Juni dan 29 Juni 2023, tentunya akan mengubah pola permintaan, sehingga akan merubah keadaan barang dan jasa.
“Untuk itu, kita harus mengantisipasi terutama, menghadapi hari raya Idul Adha ini, agar tetap stabil harga barang dan jasa,” harapny
Mendagri juga berpesan kepada seluruh kepala daerah untuk melaksanakan gerakan pasar murah pada 26 Juni 2023 secara serentak di 38 provinsi, yang diharapkan dapat menekan kenaikan akibat perayaan hari besar keagamaan.
“Menjadi perhatian bagi provinsi, kota/kabupaten wilayah Indonesia untuk mengatur dinamika harga agar tetap stabil,” harap Mendagri.
Reporter: Irma/***