Jawaban Soal Mobil Branding Paslon 01 oleh Kepsek SMAN 1 Palu, Andono Nilai Tetap Salah

oleh -
Andono Wibisono

PALU – Juru Bicara Pasangan Calon Cudy-Agusto Andono Wibisono, mengkritik keras SMAN 1 Palu yang dinilai tidak profesional dalam menjaga sterilisasi lingkungan sekolah terkait dengan kegiatan Pemilu dan Pilkada.

Menurut Jubir Cudy-Agusto ini, lingkungan sekolah yang seharusnya bebas dari aktivitas politik, justru terindikasi terlibat dalam kegiatan yang melanggar norma hukum Pemilu.

“SMAN 1 Palu sangat tidak steril dan mudah kecolongan. Bahkan, pihak sekolah tidak profesional dalam menjaga norma hukum Pemilu dan Pilkada. Meskipun Kepseknya, pak Dahlan sudah memberikan klarifikasi, apapun alasannya tetap itu salah,” ujar Andono.

Ia mengatakan, aktivitas yang dimaksud terjadi di luar jam sekolah. Hal tersebut tetap melanggar aturan yang telah ditetapkan, di mana yang disebut dalam aturan adalah lingkungan sekolah, fasilitas pendidikan, dan rumah ibadah.

BACA JUGA :  Program BERANI Murah akan Hidupkan Kembali Konsep "Beras Jatah”

Cudy-Agusto menyayangkan penggunaan alasan bahwa kejadian tersebut terjadi di luar jam belajar, yang menurut mereka malah membuka celah bagi potensi penyalahgunaan lingkungan sekolah untuk kepentingan politik. “Ini menunjukkan bahwa setelah jam belajar, lingkungan SMAN 1 bisa saja digunakan untuk aktivitas lain, termasuk politik,” tegasnya.

Pihak SMAN 1 Palu, meski telah membantah mengetahui adanya aktivitas yang melanggar, dianggap tidak cukup hanya meminta maaf. “Kepsek SMAN 1 Palu jelas mengakui ketidakterampilannya dalam menjaga norma hukum,” lanjut Andono. “Pelanggaran ini tidak bisa hanya dibiarkan begitu saja, tetapi harus diproses oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu),” pungkasnya.

BACA JUGA :  Jumlah Pemilih Sementara di Palu Barat 33.275 Jiwa

Kasus ini semakin menghangatkan perdebatan tentang profesionalisme pihak sekolah dalam hal ini SMA Negeri 1 Palu dalam menjaga integritas dan netralitas lingkungan pendidikan selama masa Pemilu dan Pilkada.

Sebelumnya, Kepsek SMA Negeri 1 Palu Mohammad Dahlan Saleh mengatakan, terkait dengan berita dan kejadian dimana ada mobil branding salah satu paslon yang sempat masuk di halaman SMAN 1 Palu, bahwa kejadiannya pada saat setelah jam pulang siswa.

“Mobil tersebut hanya mengantarkan makanan salah satu siswa kami dan langsung pulang,” jelasnya.

Menurutnya, pihak sekolah sebelumnya tidak mengetahui kejadian itu, karena tidak pernah ada undangan atau apapun terkait dengan paslon manapun.

BACA JUGA :  DPRD Sigi Bentuk Alat Kelengkapan Dewan, Dahyar Repadjori Pimpin Komisi I

Reporter: IRMA/***