PALU – Selama Januari 2022, total ekspor Sulawesi Tengah senilai US$1.269,79 juta, naik US$23.11 juta atau 1,85 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sampai pada Januari 2022, Tiongkok merupakan negara tujuan utama ekspor senilai US$495,98 juta atau 39,06 persen dari total nilai ekspor. Pelabuhan Kolonodale berperan senilai US$1.058,86 juta atau 83,39 persen dari total nilai ekspor.
Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary mengatakan, selama Januari 2022, ekspor Sulawesi Tengah (melalui Sulawesi Tengah dan Provinsi lain) didominasi oleh dua kelompok komoditas utama, yaitu kelompok komoditas besi dan baja senilai US$1.019,95 atau 80,32 persen dari total ekspor dan bahan bakar mineral senilai US$139,08 juta atau 10,95 persen dari nilai total ekspor. Kontribusi ekspor kelompok
komoditas lainnya relatif kecil masing-masing di bawah 6,00 persen.
“Pada periode yang sama tahun sebelumnya Januari 2021, kelompok besi dan baja mendominasi pangsa ekspor senilai US$495,78 juta atau 81,77 persen dari total ekspor dan bahan bakar mineral senilai US$80,34 juta (13,25 persen),” ungkap Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary kepada MAL Online, Rabu (2/3).
Sementara itu, 2021, kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya terhadap total ekspor masing-masing di bawah 4,00 persen.Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor paling utama selama Desember 2021 yakni mencapai US$495,98 juta atau 39,08 persen dari total nilai ekspor Sulawesi Tengah, diikuti Taiwan senilai US$203,07 juta (15,99 persen), Jepang senilai US$112,46 juta (8,86 persen) dan Vietnam senilai US$90,74 juta (7,15 persen). Sementara itu, nilai ekspor ke negara tujuan lainnya masing-masing di bawah 5,00 persen.
Reporter: Irma