PALU – Pihak Puskesmas Sangurara Duyu mengimbau kepada warga Kelurahan Boyaoge untuk tidak panik atas meninggalnya warga setempat berinisial V (43 tahun) akibat mengidap virus corona atau Covid-19.
Wanita yang beralamat di salah satu perumahan di Boyaoge itu wafat di RS Anutapura Palu, Senin (13/04) dinihari.
Kepala Puskesmas (Kapus) Sangurara Duyu, drg Akmal Eddy Madda, menjelaskan, sejak adanya informasi tentang salah satu warga Boyaoge berinisial HW (suami almarhumah) yang terkonfirmasi positif, pihaknya langsung turun melakukan pengecekan di alamat warga tersebut.
“Tim surveilans Sangurara mendatangi rumah pasien tersebut pada tanggal 4 April bersama Satgas K5 setempat dan melakukan penyemprotan disinfektan baik di dalam rumah pasien maupun tetangganya,” kata Akmal.
Sebelum penyemprotan, pihaknya terlebih dahulu melakukan penyelidikan epidemiologi kepada keluarga pasien.
“Kemudian setelah penyemprotan, kita melakukan komunikasi melalui telepon dan dua hari kemudian ternyata mulai ada keluhan sakit batuk dari istri HW. Sehingga kami membawanya ke RS untuk menjalani perawatan di sana,” bebernya.
Kata Akmal, tepatnya pada tanggal 6 April, keluarga itu dijemput dengan menggunakan Ambulance RS Anutapura Palu.
“Anggota keluarga itu semua kita bawa ke RS. Jadi sejak hari itu juga rumah mereka sudah kosong,” ungkapnya.
Untuk itu, ia meminta kepada warga kompleks perumahan, umumnya di Kelurahan Boyaoge agar tidak panik dengan adanya kejadian tersebut, namun tetap waspada dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
Satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 asal Kota Palu yang dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Anutapura Palu, wafat pada Senin (13/04) Pukul 01.00 Wita.
Direktur RSU Anutapura Palu, drg. Hery Mulyadi, mengatakan, pasien yang wafat tersebut telah menjalani perawatan selama sepekan di RSU Anutapura, bersama suami dan dua anaknya yang juga positif corona.
“Jenazah dikebumikan di tempat pemakaman khusus bagi pasien Covid-19 di Kelurahan Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Perawatan jenazah Covid-19 sejak meninggal dunia sampai dikuburkan dilakukan sesuai standar protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang,” ujarnya.
Wafatnya V menambah daftar jumlah pasien corona yang meninggal dari Provinsi Sulteng menjadi tiga orang.
“Hingga saat ini, pasien corona di Sulteng yang menjalani perawatan intensif sebanyak 18 orang,” tandasnya. (HAMID)