Jangan Mudah Tergiur, Kenali Ciri Investasi Bodong

oleh -
2408_Square

LUWU – Masalah yang sering terjadi dari investasi daring, di antaranya adalah kantor yang tidak terlihat, website-nya juga bisa tiba-tiba hilang. Selain itu, banyak opini-opini miring, masuk-keluar dana melalui bank virtual, dan terlena iming-iming keuntungan yang besar.

“Banyak tawaran menggiurkan untuk investasi daring. Hati-hati, jangan sampai terjebak. Kenali ciri investasi bodong,” ujar Kepala Galeri Investasi Pasar Modal Syariah UIN Alauddin Makassar, Miftha Farild, saat menyampaikan tema “Cara Aman Berinvestasi Online” pada rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” secara virtual di Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa, 24 Agustus 2021.

Kegiatan yang diikuti 843 peserta ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Cara Aman Investasi Online”.

Selain Miftha, webinar yang dipandu moderator Arin Swandari ini juga menghadirkan tiga pemateri lainnya, yakni VP Business and Marketing NLG, Mega Prawita yang membawakan tema “Mengenal Marketplace: Aksesibilitas, Jenis dan Fitur”; Founder Mimilicious, Mimi Hilzah dengan materi “Peran dan Fungsi e-Market dalam Mendukung Produk Lokal” dan Founder Jelajah Sultra, Sumarlin dengan tema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”.

BACA JUGA :  Hormati Jasa Pahlawan, Alfamidi Salurkan Santunan Bagi Veteran dan Janda Veteran

Pemateri pertama, Mega Prawita, memaparkan beberapa tips belanja aman di lokapasar, antara lain memilih lokapasar resmi, mengecek reputasi penjual dan harga, mencermati testimoni dari pembeli sebelumnya, membaca deskripsi barang yang dijual, dan pilih metode pembayaran yang aman.

“Gunakan fitur tracking untuk mengetahui posisi barang kita ada di mana. Setelah barang diterima, rekam saat unboxing dan simpan bukti transaksi,” ucapnya.

Sementara itu, Mimi Hilzah, mengatakan, dalam berjualan di lokapasar, penjual bisa mencapai predikat atau tingkatan tertentu. Namun, untuk mencapainya tidak bisa instan.

BACA JUGA :  Menkumham Bahas Penanganan Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu di Sulteng

“Pasang foto yang bagus, jual produk yang menarik, beri pelayanan yang baik, pastikan barang tiba ke tangan pembeli dengan selamat dan mereka puas, lalu kita tunggu ulasan mereka,” urainya.

Sedangkan  Sumarlin, menyatakan, peluang menjadi produsen atau penjual di dunia digital sangat besar. Dengan kreativitas dan memanfaatkan lokapasar dapat memberi keuntungan dan menambah nilai ekonomi.

“Kita bisa mulai dari sekarang. Bagi yang belum melek teknologi, inilah saatnya untuk memanfaatkan teknologi. Perbanyak literasi dan tutorial supaya kita tidak hanya menjadi pembeli atau konsumen tapi pelaku usaha,” tukasnya.

Pada sesi tanya jawab, seorang peserta Amelia Yakto menanyakan adakah motivasi untuk anak muda agar mencoba berbisnis daring serta semangat apa yang harus dijaga dan didorong.

BACA JUGA :  Seleksi Petugas Haji akan Dikawal Serius untuk Petugas yang Berkualitas

Menjawab pertanyaan itu, Mega Prawita menyebutkan bahwa  modal awalnya adalah percaya diri dan ide. Kemudian, buatlah produk yang bagus dan bisa bersaing.

“Lalu, komitmen, konsistensi dan refleksi. Artinya, harus ada evaluasi. Misalnya ada komplain dari pelanggan, jadikan itu sebagai masukan dan evaluasi sehingga bisa improve,” tandasnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***