Jangan Melampaui Batas

oleh -
Ilustrasi. (Youtube/Yufid.TV - Pengajian & Ceramah Islam) 2

Sikap berlebih-lebihan (Ghuluw) yang kemudian berujung melampaui batas dalam semua aspek kehidupan dilarang oleh Allah Ta’ala dan tidak disukai oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Jika dalam hal ibadah sikap berlebih-lebihan saja dilarang, maka lebih-lebih lagi larangan berlebih-lebihan dalam hal-hal yang dibolehkan seperti makan, minum, tidur, dan lain sebagainya.

Dalam urusan ibadah saja  Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mensyariatkan shalat malam sebanyak setengah malam, sepertiga malam, atau sebagian kecil dari malam. Diatur dengan baik, agar sesuai dengan sifat manusiawi umatnya yang membutuhkan istirahat.

Terhadap orang yang berlebih lebihan dalam beribadah, simaklah  hadits nabi SAW berikut ini bahwa: Sahabat Rasulullah SAW yang sehari-hari membantu beliau, Anas bin Malik RA menangkap pembicaraan tiga orang lelaki. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim ini, Anas melihat tiga orang lelaki datang ke rumah istri-istri Nabi SAW.

Mereka bertanya bagaimanakah ibadahnya manusia yang digelari Al Amin itu? Mereka mendapat jawaban yang sangat menakjubkan.

BACA JUGA :  Ketua Utama Alkhairaat Terima Santri Penerima Beasiswa Sigi Masagena

Rasulullah SAW yang sudah diampuni seluruh dosa-dosanya itu ternyata amat giat beribadah. Ketiga lelaki inipun merasa amalnya selama ini tak ada apa-apanya dibanding amalan sang Nabi.

“Apa artinya kita dibandingkan Nabi SAW, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang?” begitu cetus mereka seperti yang ditangkap Anas.

Kemudian, muncul azzam (tekad) untuk memperbaiki diri secara totalitas. Mereka bahkan berniat untuk berbuat baik hingga melampaui batas demi rasa malu melihat betapa hebatnya ibadah Rasulullah SAW.

Salah seorang diantara mereka berkata, “Aku akan shalat malam selamanya.” Orang kedua mengatakan,”Aku akan berpuasa sepanjang masa dan tidak akan pernah berbuka.” Orang ketiga mengatakan, “Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selamanya.”

Ternyata manusia nan agung, Nabi SAW mendengar janji mereka. Lantas beliau SAW bertanya, “Apakah kalian yang mengatakan demikian dan demikian?” “Benar Ya Rasulullah,” jawab mereka.

BACA JUGA :  Polres Touna Ingatkan Bahaya Judi Online, Berisiko Bunuh Diri

“Demi Allah,” sabda Rasul, “sesungguhnya aku lebih takut kepada Allah dan lebih bertakwa daripada kalian, tetapi aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, serta menikahi wanita. Barangsiapa yang membenci sunahku, maka ia bukan termasuk golonganku.”

Kita paham bagaimana niat awal ketiga lelaki ini. Mereka adalah seorang Muslim yang bersemangat menambah amal-amal ibadah mereka. Mereka merasa malu kala membandingkan dengan amalan junjugan mereka. Mereka pun lantas memiliki tekad. Sebuah tekad kuat yang kelihatannya baik.

Namun ternyata, bagi Rasulullah SAW janji ketiga orang tersebut bermasalah. Shalat malam dan puasa adalah sebuah ibadah. Mengandung kebaikan tentu saja. Namun jika dilakukan melampaui batas, maka ia menjadi buruk.

BACA JUGA :  Anakmu Investasi Akhiratmu

Oleh karena itu, yang terbaik adalah bersikap tawazun. Pertengahan. Ada waktunya ibadah, istirahat, mencari nafkah, berhibur dengan yang halal dan dibolehkan, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, amat penting menjadi catatan tentang definisi berlebih-lebihan dalam hal ini. Ialah kondisi seimbang sehingga tidak ada yang dizalimi. Semuanya dilakukan dengan baik dan sesuai aturan.

Artinya, jika seseorang mampu melakukan shalat sunnah selama setengah malam penuh, dilanjutkan dengan puasa sunnah Daud, membaca al-Qur’an, dan ibadah lainnya dengan tidak menzalimi hak-hak diri berupa makan dan minum secara cukup, memenuhi kebutuhan istri dan anak-anaknya dalam hal nafkah, dan lain sebagainya, maka ianya tidak disebut berlebih-lebihan.

Soalnya  larangan berlebih-lebihan ini sering digunakan dalil bagi segelintir oknum untuk bermalas-malasan dalam beribadah Semoga kita terbebas dari itu semua. Wallahu a’lam

DARLIS MUHAMMAD (REDAKTUR SENIOR MEDIA ALKHAIRAAT)