Jalan Longsor Palu-Kulawi Butuh Penanganan Cepat

oleh -
Kondisi ruas jalan trans Palu-Kulawi terancam ambrol akibat hujan beberapa hari yang lalu. Warga setempat membuat papan peringatan bagi pengendara yang melintas. (FOTO: MAL/HADY/NANANG IP)

SIGI – Komisi III DPRD Kabupaten Sigi telah membicarakan penanganan sementara jalan longsor poros Palu-Kulawi di Desa Simoro, Kecamatan Gumbasa. Penanganan sementara akan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan yang lebih parah.

“Bila tidak ditangani secepatnya, maka akan merusak seluruh jalan, apalagi jalan tersebut merupakan akses satu-satunya menuju sejumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Sigi bahkan ke Sulawesi Selatan,” kata Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sigi, Ibrahim, Kamis (16/11).

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sigi, Ibrahim

Politisi Partai Demokrat itu menambahkan, harus ada penekanan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sigi ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng selaku penanggung jawab jalan tersebut, mengingat adanya mudik tahun baru yang tinggal satu bulan lagi.

BACA JUGA :  Gubernur Sulteng Kukuhkan Pengurus APDESI Donggala: Dorong Transparansi dan Inovasi Desa

“Sudah pasti tidak diinginkan bersama akan ada kemacetan maupun hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan lalu lintas,” ujar Ibrahim.

Diwartakan sebelumnya, jalan poros Palu-Kulawi, tepatnya di Desa Simoro, Kecamatan Gumbasa, longsor. Longsor sekitar 20 meter itu hampir memakan seluruh badan jalan. Sebuah bangunan pos jaga milik Dinas Kehutanan yang berada di sudut jalan, juga nyaris ikut ambruk dalam kubangan longsor itu.

Kondisi jalan akibat gerusan air Sungai Miu itu, dikhawatirkan akan berakibat putusanya jalur utama yang menghubungkan desa dan beberapa kecamatan tersebut.

BACA JUGA :  Kejari Poso : Penetapan Hari Kejaksaan 2 September Hasil Penelusuran Sejarah

Menurut warga setempat, Fadli (33), longsor yang terjadi di jalan poros itu disebabkan gerusan air sungai yang meluap pasca hujan deras, akhir pekan lalu. Derasnya arus sungai yang menghantam dinding tebing, membuat sebagian badan jalan yang berada tidak jauh dari sungai, ikut terseret arus. (HADY)