MOROWALI – Jalan di Kelurahan Marsaoleh, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, kini dipenuhi ceceran material tanah dari truk pengangkut timbunan. Kondisi ini kian parah saat hujan turun, menyebabkan tanah berubah menjadi lumpur licin yang membahayakan pengguna jalan.

Sejumlah warga dan pengendara mengeluhkan keadaan ini karena lumpur yang menutupi jalan mengganggu kestabilan kendaraan dan kenyamanan warga. Ketika cuaca panas, debu dari tanah yang berceceran juga menimbulkan masalah baru.

“Kalau panas, jalan ini jadi berdebu. Kalau hujan, menjadi licin. Rasanya seperti tidak ada aturan buat truk pengangkut tanah ini,” ujar salah seorang warga yang rutin melintasi jalan tersebut.

Padahal, menurut warga, Dinas Perhubungan Kabupaten Morowali sudah menetapkan aturan agar truk pengangkut tanah menutup muatannya dengan terpal untuk mencegah ceceran. Namun, aturan tersebut tampaknya tidak diterapkan dengan baik oleh pihak-pihak terkait.

Warga juga mengeluhkan minimnya upaya penyiraman jalan oleh kontraktor proyek. “Seandainya dari awal yang punya proyek melakukan penyiraman jalan, tidak sampai berlumpur tebal seperti sekarang ini,” tambah seorang warga lainnya.

Pantauan media, Jumat (17/01) menunjukkan kondisi jalan yang berlumpur sehingga pengendara harus ekstra hati-hati melintas di kawasan itu.

Upaya konfirmasi ke pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Morowali belum membuahkan hasil. Kepala Dinas dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tidak berada di kantor saat awak media mendatangi lokasi.

“Pak Kadis dan PPK proyek tersebut sedang tidak ada di kantor,” ujar salah seorang staf PUPR kepada media.

Warga berharap pihak terkait segera bertindak untuk menangani persoalan ini demi keselamatan dan kenyamanan bersama.

Reporter : Harits
Editor : Yamin