PALU – Penertiban organisasi menjadi salah satu topik yang hangat diperbincangkan dalam Rapat Anggota Cabang (RAC) DPC Peradi Palu. Bahkan, isu Pemecatan Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap jajaran pengurus, khususnya ketua-ketua bidang, menjadi sorotan serius.

Advokat Natsir Said, selaku koordinator Bidang Humas DPC Peradi, memberikan peringatan keras terkait hal tersebut.

Ia secara tegas mengingatkan bahwa PTDH terhadap pengurus yang tidak menjalankan tugasnya bukanlah ancaman main-main.

“Ini tidak main-main, ini serius demi menjaga martabat organisasi profesi yang mulia (officium nobile),” tegas Natsir dengan nada geram.

Natsir, yang juga mantan jurnalis, mengungkapkan bahwa banyak ketua bidang hanya pandai berbicara di grup publik (WhatsApp Group/WAG), tetapi tidak pernah merealisasikan tugas-tugas mereka.

“Kader macam apa ini? Kader karbitan? Antara kata dan perbuatan harus selaras. Jangan hanya pandai koar-koar, tetapi ketika diberi tanggung jawab, malah tong kosong nyaring bunyinya,” katanya dengan tegas.

Dalam rapat tersebut, Sekretaris DPC Peradi Palu, Harun, memaparkan bidang-bidang yang tidak pernah menyerahkan maupun melaksanakan program kerja. Salah satu yang disebutkan adalah Bidang Riset dan Pengembangan SDM, yang dinilai tidak menunjukkan aktivitas.

“Penanggung jawabnya adalah Advokat Hisbudin selaku koordinator,” ungkap Harun.

Ia juga menyesalkan ketidakhadiran beberapa ketua bidang, seperti Sutanto Saganta, koordinator Bidang Pembelaan Organisasi dan Profesi, serta wakilnya, Isman.

Natsir menyoroti sikap Isman yang selama ini sering melontarkan kritik dan tindakan yang dianggap mengganggu kenyamanan organisasi. Namun, ketika forum resmi dibuka, Isman justru tidak hadir.

“Selama ini kritiknya sangat mengganggu organisasi. Ketika ada forum resmi untuk menyampaikan kritik tersebut, dia malah kabur. Ini alasan yang tidak bisa diterima,” ujar Natsir dengan nada kesal.

Natsir pun mengajak Isman dan Hisbudin untuk menghadapi debat resmi dalam forum organisasi. “Jangan alasan sibuk, semua kita sibuk. Kalau tidak mau, sebaiknya keduanya di-PTDH saja,” tegasnya.

Menanggapi tuduhan tersebut, Hisbudin D. Wahab menyatakan bahwa ia dan timnya bekerja sesuai jalur (on the track).
“Yang menilai kami tidak bekerja itu keliru. Kami tetap menjaga organisasi ini dengan baik,” ujar Hisbudin membela diri.

Bahkan, ia menyampaikan ancaman kepada pihak yang menuduhnya tidak bekerja. “Saya akan cambuk dengan rotan mereka yang menilai kami tidak bekerja,” katanya.

Ketua DPC Peradi Palu, Muslim Mamulai, berharap agar seluruh anggota menjaga konsistensi antara kata dan perbuatan.

“Organisasi adalah kita. Jangan bertanya apa yang organisasi berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan kepada organisasi,” kata Muslim, mengutip pidato John F. Kennedy.

Ia mengajak seluruh anggota Peradi untuk bekerja maksimal dan menjadikan Peradi sebagai barometer organisasi lain. “Mari bekerja dengan kecerdasan dan integritas untuk menjaga martabat organisasi profesi ini,” katanya.

Reporter : **/IKRAM