PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melibatkan atau memobilisasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Palu untuk mendukung pencalonannya dalam Pilkada 2024. Hal ini disampaikannya pada Sabtu, 21 September 2024, di tengah spekulasi yang berkembang terkait pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.
Hadianto menekankan bahwa keputusan mutasi ASN di Pemkot Palu dilakukan murni berdasarkan kinerja, bukan karena kepentingan politik.
“Tidak ada yang namanya manipulasi politik dalam mutasi ASN. Saya hanya melihat siapa yang betul-betul bekerja dengan sungguh-sungguh. Saya ingin memastikan 53 program kerja yang sudah direncanakan dapat terwujud dengan baik,” ujarnya, saat pertemuan, di salah satu Warkop di Jalan Gunung Sidole, Sabtu (21/9).
Ia juga menyoroti bahwa dirinya memilih untuk tidak memasang baliho atau spanduk sebagai bagian dari kampanye politiknya. “Kemudian muncul lah baliho tertulis ‘SAYA IKUT’ karena sangat penting itu menjaga konsistensi dan komitmen, tetapi dengan pertimbangan. Jangan nanti saya dibilang sombong, terlalu percaya diri, terlalu apa, sehingga tidak mau pasang dan apa nanti asumsi masyarakat,” katanya.
Menurutnya, masyarakat sudah dapat menilai apakah ia layak melanjutkan kepemimpinannya tanpa harus dipengaruhi oleh alat peraga kampanye.
“Saya tidak mau masyarakat menganggap saya sombong, atau terlalu percaya diri hanya karena saya tidak memasang baliho. Masyarakat sudah memiliki penilaian masing-masing dengan apa yang sudah saya kerjakan selama ini ,” pungkasnya.
Reporter: Irma/Editor: Nanang