PALU – Ketua Bawaslu Provinsi Sulteng, Nasrun, menjadi narasumber Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Direktorat Intelkam Polda Sulteng, di Palu, Kamis (26/10).

Pada kesempatan itu, Nasrun menguraikan beberapa hal yang berkaitan dengan kerawanan pada Pemilu 2024 mendatang, salah satunya isu SARA.

“Isu SARA yang paling dominan untuk dipolitisasi adalah soal etnis dan agama. Itu paling dominan terjadi pada saat kampanye,” ujar Nasrun.

Nasrun menambahkan, potensi kerawanan isu SARA yang sangat tinggi, sehingga masuk dalam fokus Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Tematik isu SARA.

“Indikator dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) bahwa kekerasan berbasis SARA potensinya sangat tinggi dan mendapatkan posisi kedua dari hasil pemetaan IKP tematik isu SARA secara nasional,” ungkapnya.

Saat ini, lanjut dia, dapat dilihat fakta bahwa politisasi SARA sangat dipicu oleh perkembangan informasi di media sosial, atau informasi hoax.

Nasrun berharap, kegiatan FGD bisa menjadi informasi bahwa pemilu ke depannya memiliki tantangan yang kompleks, sehingga perlu peran generasi muda untuk menjadi pengawas yang partisipatif.

Kegiatan FGD yang mengangkat tema “Menciptakan Situasi yang Kondusif Menjelang Pemilu 2024” itu dihadiri narasumber dari KPU Sulteng, akademisi, dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu.

Pesertanya sendiri dari mahasiswa di sejumlah universitas di Kota Palu. */RIFAY