PALU – Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) telah bekerjasama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu untuk merayakan Hari Santri Nasional.
Ketua ISNU Provinsi Sulteng, Sahran Raden Kamis, mengungkapkan bahwa Badan Kesbangpol Kota Palu telah menjadi mitra strategis bagi ISNU Sulteng dalam upaya membina masyarakat, terutama generasi muda.
“Melalui Hari Santri Nasional, ISNU dan Kesbangpol Palu bersama-sama menyelenggarakan dialog pembauran kebangsaan Kamis malam ini,” ujar Sahran Raden kepada media ini, Kamis (19/10).
Akademisi di UIN Datokarama Palu ini, menjelaskan bahwa dialog tersebut bertujuan untuk memperkuat semangat nasionalisme yang didasarkan pada nilai-nilai toleransi, Pancasila, UUD 1945, dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.” Langkah ini sangat penting dalam menghadapi ancaman terhadap persatuan, kesatuan, dan integritas bangsa, khususnya terkait dengan gerakan yang mencoba mendirikan negara berdasarkan agama. Ini adalah tujuan utama Kesbangpol.
Selain itu, Indonesia, yang dihuni oleh masyarakat majemuk, seringkali menghadapi konflik vertikal dan horizontal, yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan masyarakat. Pembinaan pembauran kebangsaan merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif, di mana sikap menerima keragaman masyarakat menjadi norma dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kewajiban pemerintah daerah dan masyarakat adalah untuk mengadakan pembauran kebangsaan sebagai komitmen dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,” tambahnya.
Momen Hari Santri Nasional 2023 digunakan untuk mengoptimalkan dan meningkatkan peran santri sebagai penyejuk dan pembawa pesan perdamaian di tengah keragaman masyarakat.
Dialog pembauran kebangsaan yang diadakan oleh ISNU Sulteng bekerjasama dengan Badan Kesbangpol Kota Palu akan melibatkan beberapa narasumber, termasuk Rektor UIN Datokarama, Profesor Lukman S. Thahir, yang juga merupakan Ketua PWNU Sulteng, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, Ulyas Taha, Wali Kota Palu, Hadiayanto Rasyid, Pimpinan Ponpes Madinatul Ilmi Dolo, Ali Hasan Aljufrie, Sekretaris PW ISNU Sulteng, Rusdin Ahmad, Kepala Badan Kesbangpol Sulteng, Ansyar Sutiadi, dan Akademisi dari Universitas Tadulako, Dr. H. M. Yazdi Pusadan.
Kepala Badan Kesbangpol Sulteng, Ansyar Sutiadi, mendukung sepenuhnya peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 oleh ISNU Sulawesi Tengah. Ansyar menegaskan pentingnya integrasi antarsuku untuk mencegah fanatisme suku-suku yang bisa memicu konflik. Bahkan persoalan sosial kecil sekalipun harus segera diselesaikan agar tidak membesar.
Menurutnya, pembauran kebangsaan adalah proses integrasi masyarakat dari berbagai latar belakang ras, suku, dan etnis melalui interaksi sosial dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk bahasa, budaya, pendidikan, dan ekonomi, dengan tujuan menciptakan kebangsaan Indonesia tanpa harus menghilangkan identitas ras, suku, dan etnis yang beragam di dalam kerangka NKRI.
Dialog pembauran kebangsaan yang diselenggarakan oleh ISNU Sulteng dan Badan Kesbangpol Palu mengangkat tema “Entitas Santri di Tengah Modernisasi Kebangsaan: Refleksi Jihad Santri dalam Mewarnai Kemerdekaan Indonesia.”
Reporter: HADY
Editor: NANANG