PALU – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sulawesi Tengah (Sulteng), mendorong Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palu untuk menginisiasi pembentukan peraturan daerah (perda) tentang pembauran kebangsaan.
Hal ini perlu dilakukan karena saat ini forum pembauran kebangsaan telah terbentuk di Kota Palu.
“Di ISNU itu ada banyak yang mampu membuat (perda) itu. Saya juga sebagai dosen di kampus mengajar bagaimana cara membuat legal drafting” kata Ketua PW ISNU Sulteng, Dr Sahran Raden, pada kegiatan seminar hari santri, kerja sama ISNU dan Kesbangpol Kota Palu, di Asrama Haji Transit Palu, Kamis (19/10) malam.
Akademisi UIN Datokarama Palu itu mejelaskan, ke depan ISNU Sulteng sebagai wadah cendekia warga NU, telah merancang berbagai program, di antaranya sekolah kebangsaan bekerjasama dengan Kesbangpol Kota Palu.
Saat ini, menurut dia, ISNU Sulteng tengah merancang kurikulum sekolah kebangsaan.
“Kemarin juga saya menawarkan kepada Kakanwil Kemenag Sulteng bahwa kami juga membuat klinik konsultasi radikalisme. Kakanwil merespon dan Insyaallah kita akan bekerja sama untuk membuat program itu,” tandasnya.
Kegiatan Seminar Hari Santri turut dihadiri Kaban Kesbangpol Kota Palu Ansyar Sutiadi, Kakanwil Kemenag Sulteng H. Ulyas Taha sekaligus membuka kegiatan.
Narasumber yang dihadirkan, yakni Pimpinan Ponpes Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo Habib Ali Hasan Aljufri, dan Akademisi Universitas Tadulako Palu Muh. Yazdi Pusadan.
Reporter : Nanang IP/Editor : Rifay
