PALU – Yayasan Islamic relief Indonesia laksanakan sosialisasi rumah ibadah tangguh bencana di Halaman Masjid Al Hidayah Kelurahan Besusu Barat, Kamis (16/5) pagi.

Pihak Islamic relief sendiri nantinya juga akan wujudkan sejumlah rumah ibadah tangguh bencana di daerah Kota Palu dan Sigi.

“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pemerintah dan seluruh pihak yang hadir, mari kita wujudkan rumah ibadah yang tangguh bencana” kata Deputi I Islamic Relief Ade Reno Sudiarno.

Ade Reno melanjutkan pihaknya juga meminta para pemuka agama untuk menyusun panduan cerama berkaitan dengan siaga bencana kepada umatnya masing-masing. Selain itu, ia juga menekankan, pihaknya tidak hanya berfokus membantu masjid saja melainkan semua rumah ibadah di Indonesia.

“Kita memberikan program kepada semua agama, karena bicara bencana lintas agama dan suku, lintas negara dan wilayah” katanya.

Semantara itu, Ketua FKUB Sulteng, Prof. Zainal Abidin, mengatakan sejatinya di wilayah yang resiko bencana kategori tinggi dibutuhkan rumah ibadah yang tangguh. Anggapan sebagian umat beragama saat bencana rumah ibadah menjadi tempat pengungsian. Olehnya ke depan dukungan semua pihak untuk mewujudkan program rumah ibadah tangguh bencana. Bencana datang dari Allah subhana wata’ala sebagai umat manusia diberikan kemampuan untuk mengurangi dampak bencana itu.

“Saya kira hari ini kita melakukan sosialisasi untuk mengurangi resiko bencana, dan kita berahap ke depan akan terwujud rumah-rumah ibadah tangguh bencana di daerah kita” imbuhnya.

Prof. Zainal juga menjelaskan bahwa umat beragama perlu diberikan pemahaman utuh dan membiasakan diri jika terjadinya bencana. Sehingga kata dia, resiko dan dampak dari bencana tersebut bisa berkurang.

“akan sangat baik membiasakan diri sebelum terajadinya bencna. sehingga dampak bencana itu bisa dikurangi” pungkasnya.

Reporter : Nanang IP
Editor : Yamin