PALU- Ustad Iskandar Saenong mengatakan Prof. Sayyid Sabiq mengatakan, ada enam kekuatan Islam, bila kekuatan tersebut bisa dipertahankan, akan membuat Islam jaya. Prof Sayyid Sabiq merupakan guru dari Habib Saggaf Bin Muhmmad Aljufri.
Enam kekuatan itu diantaranya, pertama kekuatan iman/aqidah, ke dua kekuatan ilmu pengetahaun, ke tiga kekuatan persaudaraan muslim, keempat kekuatan ekonomi, kelima kekauatn jihad dan ke enam kekuatan akhlak.
“Bila ke enam hal tersebut dapat dipertahankan, maka Islam akan jaya.” Demikian disampaikan Ustad Iskandar Saenong saat membawakan hikmah Maulid Nabi Besar Muhammad SAW digelar taman pengajian Sitti Aisyah, Kelurahan Boyaoge, Kecamatan Tatanga, Senin (25/12) malam.
Iskandar Saenong mengatakan, Nabi besar Muhammad SAW merupakan uswatun hasanah, contoh teladan yang baik tiada tanding dan banding.
Dalam suatu penelitian dilakukan secara obyektif oleh non muslim, Muhammad SAW ditempatkan sebagai orang nomor satu paling berpengaruh di dunia.
“Islam merupakan Rahmatan lil ‘Alamin, dalam hal hubungan bermasyarakat dan sosial sangat toleran. Namun dalam hal aqidah tidak ada kompromi bagimu agamamu dan bagiku agamaku,” tegasnya.
Kegiatan maulid ini sekaligus dirangkai dengan silaturahim alumni taman Pengajian Siti Aisyah sejak tahun 1982-sampai tahun 2017. Pada kesempatan tersebut para tamu yang hadir disuguhkan penampilan vocal group, tarian dan puisi oleh murid-murid taman pengajian Sitti Aisyah.
Dalam sambutanya, Ketua Panitia Nuraiman mengatakan, semoga dengan adanya kegiatan maulid ini mengeratkan silaturahim diantara sesama kaum muslim, terkhusus para alumni taman pengajian yang sudah berdiri sejak 35 tahun lalu, dimulai 1982.
Nuraiman lalu menceritakan ikhwal sejarah berdirinya taman pengajian Sitti Aisyah ini murid awalnya dari kalangan keluarga, tetangga rumah. Seiring berjalanya waktu. dan perkembangan semakin hari muridnya terus bertambah, dan muridnya juga berasal dari sekitar kelurahan Boyaoge.
“Sejak dibuka, taman pengajian di asuh Sitti Aisyah ini idak memungut biaya sepersenpun, inilah yang membedakan taman pengajian pada umumunya. Nanti pada tahun 2015 baru taman pengajian ini mendapat bantuan social dari pemerintah,” imbuhnya.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) kelurahan Boyaoge Mohammad. Nizam, sangat mengapresiasi penampilan murid-murid taman pengajian baik membacakan puisi, vokal group dan tarian.
Namun untuk tarian, Dia menyarankan agar berikutnya para kreatornya bisa mencarikan tarian khas Sulawesi Tengah agar identitas khas, kearifan lokal tidak tergerus,oleh budaya-budaya lain.
Sebagai tanggung jawab dan dukungan serta memotivasi kepada talenta-telenta muda yang ada, Mohammad Nizam juga kepala Dinas Diskominfo Sulteng memberikan bantuan berupa pakaian seragam kepada murid taman pengajian telah tampil. (IKRAM)