Bercita-cita Masuk Gontor
Saat mengawali kuliah umum, Pangdam V/Brawijaya mengungkapkan bahwa dirinya pernah bercita-cita mondok di Gontor. tapi kemudian seiring perjalanan waktu, ia memutuskan masuk ke Akabri dan menjadi TNI.
Pangdam mengenalkan diri sebagai orang ‘Madura Asli’ karena gelar kesarjanaannya dari University of Hull itu tertulis M.A.
Mayjen TNI Farid Makruf memaparkan penugasannya yang terkait dengan upaya melawan radikalisme, terorisme dan penanggulangan bencana di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.
“Waktu saya masih muda bercita-cita mondok di Gontor, tapi kemudian seiring perjalanan waktu saya berobah pikiran. Saya kemudian masuk TNI. Hari ini saya tidak menyangka diberi kesempatan beri kuliah di sini,” aku dia.
Ia menceritakan besar di Kopassus, sama dengan Mayor Inf Misirin, Kasdim 0802/Ponorogo. Lalu menjalankan sejumlah penugasan. Saat di Kostrad ia menjadi Komandan Brigif 13/Galuh pada 2011—2013.
Saat menjadi Danrem 162/Wira Bhakti, Mataram dan Danrem 132/Tadulako, Palu ia mendapat cobaan serupa. Di NTB ada persoalan radikalisme. Ada pula bencana gempa bumi yang mengakibatkan tidak kurang 47 ribu rumah penduduk rusak. Itu semua ditanganinya dengan baik. Baik saat menjadi Danrem maupun Dansatgas Penanggulan Bencana NTB.