IPM Sulteng di Peringkat ke 25, Gubernur Minta Perhatian OPD

oleh -
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura menandatangani kesepakatan kesepakatan oleh gubernur, bupati dan wali kota Se-Sulteng terkait Gerakan Peduli Masa Depan Anak, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) peningkatan IPM Bidang Pendidikan dan Kesehatan Prov. Sulteng. FOTO: IST

PALU – Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng)  Rusdy Mastura  mengatakan, Indeks Pembangunan Manusia ( IPM)  Provinsi Sulawesi Tengah lebih rendah jika dibandingkan dengan provinsi lainnya, yaitu berada pada urutan ke-25 secara nasional, dan lebih rendah dari capaian IPM nasional yang sebesar 72,29 Poin.

“Saya mengharapkan perhatian saudara  saudara baik perangkat daerah provinsi, perangkat daerah kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah, serta instansi vertikal lainnya untuk berkoordinasi dalam rangka mengidentifikasi berbagai permasalahan, dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam upaya peningkatan IPM Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya pada bidang pendidikan dan kesehatan,” ujar Rusdy Mastura pada pembukaan Rakor IPM, di Hotel Best Western Plus Coco Palu, Jl. Basuki Rahmat kecamatan Palu Selatan, Senin (28/11).

BACA JUGA :  Imam Masjid di Poso Doakan Ahmad Ali Terpilih sebagai Gubernur Sulteng

Sementara, Kepala Bappeda Provinsi Sulteng Christina Shandra Tobondo mengatakan,  potret capaian IPM Sulteng 2021 sebesar 69,79 poin, sementara untuk target tahun 2023 dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 69,87 poin. Selain itu di dalam RKP 73,31-73,36 poin dan disepakati pada saat pelaksanaan Rakortekrenbang 71,27 poin.

Dia menyebutkan, bidang pendidikan rata-rata lama sekolah capaian tahun 2021 yaitu; 8,89 tahun dengan harapan lama Sekolah tahun 2021 yaitu, 13,23 tahun. Berarti usia rata- rata lama sekolah hanya berada di jenjang pendidikan SMP kelas satu, dan harapan lama sekolah masih berada di jenjang pendidikan Diploma Satu.

Sedangkan, di bidang kesehatan capaian tahun 2021 umur harapan hidup di Sulteng adalah 68,83 tahun. Persentase ini dipengaruhi oleh angka kematian ibu di Sulteng 2021 sebesar 207/100.000 kelahiran hidup, dan  angka kematian bayi 2021 yaitu 8,4/1000 kelahiran hidup, serta prevelensi stunting tahun 2021 sebesar 29,7.

BACA JUGA :  Anwar Hafid: Promosi yang Progresif Penting untuk Menarik Wisatawan

“Indeks Pembangunan Manusia  dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar yaitu, umur panjang dan sehat, pengetahuan, dan kehidupan yang layak,” ujar Christina Shandra Tobondo .

Sementara, dalam kegiatan Rakor IPM juga dirangkaikan dengan penandatangan berita acara Rakor dan penandatanganan kesepakatan oleh gubernur, bupati dan wali kota Se-Sulteng terkait Gerakan Peduli Masa Depan Anak, yang dimaksudkan untuk mendorong peningkatan IPM dari bidang pendidikan dan kesehatan.

Adapun peserta yang menghadiri Rakor ini para bupati dan wali kota se-Sulteng, unsur Forkopimda, pimpinan instansi vertikal dan beberapa kepala OPD terkait di lingkungan provinsi Sulteng.

BACA JUGA :  Lansia di Salakan Doakan Ahmad Ali jadi Gubernur

Reporter: IRMA
Editor: NANANG