PALU- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulteng mengklaim dalam kurun waktu Januari-Maret realisasi investasi Sulteng mencapai Rp6,13 triliun.

“Meningkat sebesar 66,57 persen dibandingkan  2019 mencapai Rp 3,68 Triliun. Dari total investasi tersebut, menyumbang 25,33 persen terhadap target 2020 yaitu sebesar Rp. 24,20 Triliun, ” kata  Kepala Dinas DPMPTSP Sulteng Christina Shandra Tobondo dalam rilis diterima MAL Online, Senin (27/4).

Ia mengatakan, capaian investasi periode ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 2.349 orang. Realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri  Rp1,15 Triliun dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) Rp4,97 Triliun.

“Atas capaian ini Provinsi Sulteng menduduki peringkat 12 dari sebelumnya peringkat 14 Provinsi se- Indonesia,” ujarnya.

Ia menyebutkan, berdasarkan lokasi proyek dengan nilai realisasi lima terbesar yaitu Kabupaten Morowali Rp4.827, 64 miliar Poso Rp1031, 3 miliar, Morowali Utara Rp207,1 miliar, Banggai Rp27,1 miliar dan Kabupaten Parigi Mautong Rp15,6 miliar.

Dia mengatakan, berdasarkan sektor usaha, ada lima sektor usaha nilai realisasi terbesar antara lain: Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp4,71 triliun, 76,71%), Listrik, Gas dan Air (Rp1,03 triliun, 16,84%), Perumahan, Kawasan Industri, dan Perkantoran (Rp200,34 miliyar, 3,27%), Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan (Rp116,06 miliyar, 1,89%) dan Industri Makanan (Rp23,15 miliyar, 0,38%). (Ikram)