MOROWALI- Belasan jurnalis Sulawesi Tengah, media online dan cetak disambut hangat oleh manajemen operasional dan komunikasi setibanya di Wisma Tsingshan Kawasan Industri PT IMIP, Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Ahad (6/7).
Usai rehat sejenak dan makan malam, dilakukan ramah tamah dan pemutaran video singkat profil PT IMIP serta kontribusi pendapatan investasi kepada negara.
Direktur operasional PT IMIP Irsan Wijaya, menyampaikan, pihaknya terbuka dengan segala macam informasi, yang bisa diberikan kepada tim tour media
“Semoga dapat memberikan pengetahuan dan memperluas terkait apa saja ada di kawasan IMIP,” katanya singkat.
Direktur Komunikasi PT IMIP Emilia Basar mengatakan, dengan adanya kunjungan dapat memberikan satu nilai penguatan kapasitas dengan melihat kawasan industri terbesar Indonesia dan Asia tenggara.
Dalam kesempatan ramah tamah Emilia memaparkan perkembangan PT IMIP dan capaiannya, serta kontribusi di dalam ekonomi Indonesia, sejak peletakan batu pertama pabrik bahan baku baterei (NCM) oleh Menko Marves Luhut B Panjaitan fab Memperin Airlangga Hartarto 2019, 2020 pabrik baja karbon produksi secara komersil sebanyak 3,5 juta ton.
Lalu pada 2021, PT IMIP memperluas kawasan dari 2000 hektare menjadi 4000 hektare (Ha). 2022 produksi bahan baku nickel cobatlt hidroksida di ekspor, 2023 produksi perdana aluminium ingot di Indonesia oleh PT Hua Chin Aluminium Indonesia dan 2023- 2024 investasi bahan baku baterei EV meningkat.
Hingga kini kata Emilia sejak 2015-2024 akumulasi investasi mencapai 34,3 USD miliar (1 USD = 16.765), sedangkan devisa ekspor 15,44 USD miliar. Untuk tenaga kerja Indonesia per 14 Desember 2024 mencapai 84.849
Emilia menambahkan , PT IMIP dalam rencana 2025, fokus pada hilirisasi nikel, memperkuat kluster baterei untuk kendaraan listrik dan mengimplementasikan perencanaan penggunaan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).