Masalah antara Pol-PP dengan Wartawan Berakhir dengan Permintaan Maaf

oleh -
Jalannya mediasi antara Satpol-PP dengan pihak Tribun Palu, tadi malam. (FOTO: IST)

PALU – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menjadi penengah atas insiden yang terjadi antara oknum Satpol-PP dengan Reporter TribunPalu.com, Jolinda Goldie yang tengah meliput jalannya upacara pengibaran bendera peringatan HUT ke-77 RI, Rabu kemarin.

Mediasi antara kedua belah pihak telah berlangsung di ruang kerja Wali Kota Palu, tadi malam, dihadiri Sekkot Palu Irmayanti, Kepala Bappeda Arfan, Kasatpol PP Trisno Yunianto dan pihak Tribun Palu.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Palu sempat meminta protokolernya yang menyaksikan kejadian itu untuk memperagakan detik-detik insiden tersebut.

“Pada dasarnya kami Pemerintah Kota Palu menyampaikan permohonan maaf atas insiden itu,” ujar Hadianto.

Jolinda yang ikut hadir berharap agar insiden itu tidak terjadi pada jurnalis lain.

“Jangan ada perselisihan dengan wartawan. Mari jaga hubungan yang baik ini,” tuturnya di hadapan pegawai dan pejabat yang hadir.

Dalam pertemuan itu juga, Kasatpol PP Trisno Yunianto juga meminta maaf atas insiden tersebut.
Dia juga meminta agar ada ruang untuk wartawan dengan pemerintah kota sehingga komunikasi dapat terjalin dengan baik.

Pada pertemuan itu, Humas Pemkot memaparkan bahwa pihaknya telah mengabarkan area liputan wartawan saat peringatan HUT Kemerdekaan di halaman Kantor Wali Kota Palu.

Hanya saja, kata dia, reporter Tribun Palu tidak menghadiri pertemuan itu.

“Ini bukan soal benar salah. Tapi bagaimana agar kita semua dapat menjalin dan menjaga hubungan baik lagi,” ucap Hadianto.

Sebelumnya, Reporter TribunPalu.com Jolinda Goldie terlibat insiden dengan oknum Satpol PP. Kala itu, reporter tengah meliput agenda pengibaran bendera di Kantor Wali Kota Palu.

Kala itu, Jolinda yang tengah berdiri di tempat wartawan diminta meminggir oleh orang sekitar agar tidak membuat kebisingan karena prosesi pengibaran bendera akan dimulai. Jolinda pun meminggir ke sekitar tenda tamu undangan di bagian kiri lapangan.

Di tempat itu, Jolinda kemudian diminta pindah lagi oleh Satpol PP agar tidak membuat kebisingan. Ia pun menuruti dan berpindah ke sekitar tenda Diskominfo Palu. 

Saat tengah melaporkan jalannya pengibaran bendera itulah, tiba-tiba salah seorang oknum yang diketahui anggota Satpl PP Kota Palu langsung menarik handphone miliknya dari arah belakang hingga terjatuh ke tanah. Tidak hanya itu, sebelum menarik handphone, bahu wartawan tersebut juga sempat ditarik oknum tersebut.

“Saya sudah meminta izin siaran langsung dan menyalakan ponsel. Saat siaran langsung seorang pria datang merebut ponselku dan menjatuhkan ke jalan,” kata Jolinda terseduh.

Tak sampai di situ, oknum Satpol PP itu merebut lagi ponsel yang baru dipungut Jolinda dari tanah.

“Beberapa pegawai yang melihat kejadian itu membela saya. Orang yang lempar ponsel pun ditarik rekannya menjauh,” tutur Jolinda.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay

Terkait itu, Kasat Pol-PP, Trisno mengaku tidak tahu kejadian yang sebenarnnya. Ia mengaku tidak mengikuti upacara sampai selesai dan pulang lebih awal karena alasan kesehatan.

Pihaknya sendiri akan melakukan klarifikasi dengan wartawan dimaksud berdasarkan keterangan saksi yang melihat kejadianya secara langsung.