Inilah Peraih Penghargaan Bahasa dan Sastra Sulteng

oleh -
Jamrin Abubakar menerima penghargaan sebagai Sastrawan Kontemporer dari Balai Bahasa Sulteng di Best Wester Hotel, Jalan Basuki Rahmat, Kota Palu, Kamis (23/11) malam Foto: IKRAM

PALU- Balai Bahasa Sulawesi Tengah(Sulteng) memberikan anugerah penghargaan kebahasaan dan kesastraan kepada masing-masing kategori, yakni kepada pegiat bahasa Maryam G Mailili, Sastrawan Kontemporer Jamrin Abubakar, Maestro sastra tradisi Yonathan Tokii, Komunitas Sou Mpobaca Tata Vuri.

Pegiat Bahasa Maryam G Mailili asal Kabupaten Buol berhasil menyisihkan nominator lainnya Abd.Karim Ibrahim dari Kabupaten Banggai Kepulauan dan Wister Katili dari Kabupaten Banggai.

Sastrawan Kontemporer Jamrin Abubakar menyisakan pesaingnya Agustan T Syam dan Masamah Amin Syam, masing-masing dari Kota Palu.

Sedangkan Maestro Sastra Tradisi Yonathan Tokii, berhasil menggeser Rein Puragombo berasal dari Kabupaten Poso.

Sementara kategori Komunitas, Sou Mpobaca Tata Vuri, berhasil membatasi langkah komunitas guru penggerak literasi berasal dari Kabupaten Parigi Mautong dan Sanggar Seni dan Budaya Tanggoli berasal dari Kabupaten Poso.

Atas penghargaan tersebut para penerima berhak mendapatkan sertifikat penghargaan dan dana pembinaan dari Balai Bahasa Provinsi Sulteng.

Atas penghargaan tersebut, Maryam G Mailili menyampaikan pesan kepada anak-anak muda tiada hari tanpa membaca dan menulis.

Ia melakukan penelitian bahasa Buol sampai ke kabupaten Gorontalo, sebab ada relevansi dengan bahasa Gorontalo. Olehnya kalau bahasa Buol tersebut tidak dipertahankan maka suatu saat punah.

“Kami mendapat kunci mempelajari bahasa Buol pada ejaan,” pungkasnya.

Sementara Jamrin Abubakar mengatakan, sesuatu kita kerjakan tidak akan sia-sia.

Ia mengatakan, hidupnya didedikasikan untuk menulis. Tidak ada pekerjaan lain selain menulis.

“Bagi orang lain menulis itu bukan utama, tapi bagi saya, kalau ada pekerjaan lain, itu pekerjaan sampingan,” ujar jurnalis Media Alkhairaat.id sudah aktif sejak 1991 dan menulis berbagai cerita rakyat.

Ia bersyukur cerita rakyat ia tulis menjadi bahan literasi bagi sekolah SD Kabupaten/Kota/Provinsi Sulteng dan Nasional.

“Itulah kebanggan tidak ternilai,” pungkas penulis mandiri ini dalam memasarkan hasil karyanya.

Maestro Sastra Tradisi Yonathan Tokii bersyukur atas penghargaan diberikan, sebab sejak 2012 berjuang mengenalkan budaya bahasa lisan kepada masyarakat, khususnya Sulteng.

“Hampir 10 album ia buat, tapi baru kali masuk menjadi maestro,”pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut Balai Bahasa memberikan penghargaan kepada sekolah-sekolah SMP/SMA melaksanakan tes Ujian Kebahasaan Indonesia (UKBI) lebih dari 100 siswa diantaranya, Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Negeri Model Terpadu Madani Palu Supriady M Djafar, Kepsek SMP Negeri 4 Palu Ananda Wilsana,Kepsek SMP Al-Azhar Palu Yuniarti H.Tunekon.

Lalu Kepsek SMAN 4 Palu Syam Zaini, Kepsek SMK Yadika Palu Ferdinan Samola dan Kepsek SMKN 2 Palu Loddy Surentu.

Reporter: IKRAM/Editor: NANANG