HARI ini anak-anakku berkumpul di depan pusaraku, di sekitar masjid dan madrasah-madrasahku untuk mengenang akhir perjalananku dari dunia yang fana, setelah lima puluh satu tahun aku meninggalkan kalian. Yaa!!! Abna, aku sudah bahagia berada di sisi Allah, aku senang melihat kalian telah melanjutkan dan mengembangkan usaha-usahaku, tetapi aku lebih bahagia sekiranya kalian senantiasa berada pada garis khittahku dalam mengemban amanah yang kutinggalkan kepada kalian.
Janganlah kalian melenceng dari akidah yang aku dan leluhurku selalu berpegang teguh padanya, yaitu aqidah dari imam Asy`ari, aqidah yang tidak bertentangan dengan Alkitab dan Sunnah. Aqidah yang dianut oleh Ahlus Sunnah Wal Jama`ah dan mereka adalah Assawadul A`zham (golongan terbesar dan terbanyak) di dunia ini.
Aqidah yang diikuti oleh salafu shaleh dari para sahabat dan tabi’in. Aqidah yang oleh tokoh-tokoh dari kaumku (Bani alawy) selalu menyampaikan dari generasi ke generasi.
Perhatikan nukilan salah seorang tokoh dari kaumku Abdullah bin Abubakar Al-Aidarus dalam bukunya Al-Kibritul Ahmar tentang aqidah ahlussunnah wal jama`ah, beberapa syair syeikh Abdullah bin As`ad Al-yafi`I, sebagai berikut:
Sebaik-baik masa adalah masa sahabat. Urutan yang terbaik di antara mereka adalah tepat seperti yang mereka tetapkan. Mereka semua bintang-bintang yang membawa petunjuk semuanya adil dan murah hati. Kemuliaan mereka telah dikenal dan tak dapat dipungkiri dari mereka semua Ash-Shidhiq-lah yang paling utama. Beliau seorang yang mulia sedangkan posisi keempat dalam kemuliaan dipegang oleh Haydar (Sayyidina Ali) yang memimiliki keutamaan.
Begitu pula untaian syair indah seorang ulama tersohor dari kaumku Abdullah bin Alwi Alhaddad r.a, yang aku sangat senang jika disenandungkan oleh para pelantun dari murid-muridku:
Jika ingin bahagia sepanjang masa setelah kau mati diletakkan di kubur di taman surga. Dan ketika ditiupkan sangkakala engkau dibangkitkan dalam aman sentosa selamat dari ketakutan, ancaman, kerugian dan pengusiran. Kemudian dihadapkan kepada Allah dalam kemuliaan memperoleh derajat tinggi dan keagungan para malaikat menyampaikan berita yang menyenangkan yaitu keberhasilanmu memperoleh pahala kebaikan dan amal shaleh memberati timbangan-timbangan kebajikan sehingga engkau bahagia di mahsyar dan hari pengumpulan.
Dan seperti kilat kau lewatia shiraat (titian) lalu meminum air telaga Nabi suci nan pilihan dan hidup kekal di surga paling tinggi penuh kenikmatan dekat dengan yang maha satu, maha tunggal, mahaesa (Tuhan) kemudian memandangnya dengan kedua matamu. Dia maha suci dari ungkapan di mana dan bagaimana dan tiada yang membatasinya dengan batasan (untuk memperoleh itu) maka perbaikilah keyakinanmu karena sesungguhnya jika sempurna keyakinan yang gaibakan tampaknya tanpa keraguan dan jadikanlah Asy`ari sebagai aqidahmu karena ia telaga yang jerni jauh dari penyimpangan dan kekufuran.
Dan sesungguhnya hidupku (dalam mazhab) Syafi`i, maka wasiatku jika aku mati kelak agar kalian senantiasa menjadi pengikut Syafi`i. Thariqahku adalah jalan lurus yang ditempuh rasul yang teragung Muhammad SAW dan para sahabatnya yang penuh berkah para tabi`in dan salafushaleh.
Thariqah ini kami terima dari generasi ke generasi, turun temurun dan saling mewarisinya sejak Al Imam Husain Ali Zainal Abidin, Imam Muhammad Albaqir dan Imam Ja’far Shadiq serta lainnya dari mereka yang tergolong pembesar salaf sampai saat ini.
Aku menerima tariqah ini ayahku Al-Habib Al-Allamah Salim bin Alwi Aljufri dan guruku penulis Al-Iqdil Al-Abarr Al-Habib Idrus bin Umar Alhabsyi.
Sanad tariqah ini dan sanadnya bersambung hingga Al-Habib Al-Quthb Al-Haddad dan Al-Habib Abdurahman bin Abdulah Balfaqih r.a.
Perhatikan gubahan syairku
Silsilah kaum ini hingga Al-haddad cukup dikenal dan masyhur sanadnya. Aku mengambilnya dari ayahku yang tersohor dari gurunya ldrus bin Umar. la mengambilnya dari gurunya yang kelima belas (Alwy bin Saqqaf Aljufri) dan ia dari As-Saqqaf ayahnya yang shaleh.
Dari Al-Habib Hamid dan saudara lelaki ibunya Khalifah Al-haddad dalam semua urusannya
Dari Abdurahman Bilfaqih sebagai ijazah kaum ini kepada setiap faqih.
Dari gurunya Alkurdy diambil dari Zam Zamy
Dari gurunya Al Ibnu Hajar Alhaitamy
Dari Assayuthy dari Ahmad bin Ali Al`Asqalany yang memiliki maqam yang tinggi.
Inilah khittahku. Inilah Aqidahku. Inilah Mazhabku. Inilah Tariqahku. Aku telah sampaikan kepada kalian dan Allah menjadi saksi atas segala yang telah kuajarkan serta kepada Allah menjadi saksi atas segala yang telah kuajarkan serta kepada Allah jua kukembalikan segala urusan. Wallahul musta`an.