PALU- Lapas Perempuan Kelas lll A di desa Maku, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, memiliki jumlah narapidana dengan kasus narkoba tertinggi di Indonesia. Dari 178 narapidana, 83 persen di antaranya terlibat dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Sayangnya, prevalensi narkoba di Sulteng mencapai 2,80 persen dari jumlah penduduk berumur 15-64 tahun, yang merupakan angka tinggi secara nasional.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Monang Situmorang, menyatakan bahwa banyak narapidana wanita di Lapas tersebut adalah ibu rumah tangga dan pekerja yang terjerat dalam kasus narkoba akibat faktor ekonomi dan lingkungan.
“Untuk mengurangi kasus narkoba di kalangan narapidana, Lapas tersebut telah melakukan upaya rehabilitasi narkoba, bimbingan konseling, dan pelatihan keterampilan,”kata Monang turut didampingi Kabid Berantas BNNP Sulteng Kombes Pol Hagnyono usai pemusnahan babuk narkotika di Halaman Kantor BNN-P Sulteng Jalan Dewi Sartika , Kota Palu, Jumat (4/8).
Monang berharap bahwa upaya ini dapat membantu narapidana melepaskan diri dari ketergantungan narkoba dan memulai kehidupan yang lebih baik.
Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba dengan memberikan informasi kepada pihak berwajib jika mengetahui ada warga yang terlibat dalam kasus narkoba.
“Dengan bersama-sama melawan narkoba, diharapkan tercipta masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari masalah narkotika,”imbuhnya.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG