LUWU TIMUR – Sebanyak 955 peserta mendaftarkan dirinya untuk mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Siberkreasi dan Dyandra Promosindo, di Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Selasa 19 Oktober 2021.
Tema yang diangkat kali ini adalah “Jadi UMKM Juara dengan Pemasaran Digital”.
Empat orang narasumber yang tampil dalam seminar kali ini, yakni Meida Rachmawati; pemengaruh, Ayu Indah Trisusilowati; dosen & praktisi digital, Komang Aryasa; serta IT Management, Arief Rama Syarif. Sedangkan moderator yaitu Mismaya Alkhairaat.
Pada sesi pemaparan materi, Meida Rachmawati sebagai narasumber pertama menyampaikan presentasi bertema “Peran Literasi Digital di Dunia Marketplace”.
Menurut Meida, bisnis daring merupakan usaha yang dijalankan melalui laman, media sosial, serta lokapasar atau marketplace. Etika dalam berbisnis di internet, diantaranya respon cepat, berbahasa sopan dan santun, deskripsi barang sesuai aslinya, serta memberi kompensasi jika barang tidak sesuai pesanan.
“Selain itu, kiat-kiat yang dapat dilakukan dalam berbisnis, misalnya mampu mengenali kebutuhan konsumen, menyiapkan profil lengkap secara daring, menjaga produk yang berkualitas, serta deskripsikan nama dengan jelas. Berikan banyak promo yang menarik konsumen,” imbuhnya.
Selanjutnya, Ayu Indah Trisusilowati menyampaikan paparan berjudul “Etika Pelayanan dalam Berbisnis Digital”.
Ia mengatakan, etika bisnis daring merupakan aturan tidak tertulis tentang benar dan salah dalam berusaha di internet. Misalnya, bersikap ramah kepada pembeli, merespon pertanyaan yang diajukan konsumen, kemas barang dengan rapi, dan hindari menggunakan foto produk orang lain.
“Contoh pelayanan yang tidak etis, contohnya membalas pesan konsumen dengan ogah-ogahan,” jelas dia.
Pemateri ketiga Komang Aryasa memaparkan materi bertema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”.
Menurut dia, ketika warganet tak sadar berbelanja dan tahu-tahu bingung karena uangnya telah habis, adalah ciri telah terjebak perilaku konsumtif.
Oleh sebab itu, kata dia, peningkatan literasi diperlukan untuk mendorong warganet lebih produktif dengan memanfaatkan keahlian dan kreativitas masing-masing.
“Internet jadi menyenangkan jika dipakai dengan bijak dan menjadi sumber informasi untuk memotivasi, mencontoh, dan belajar untuk meningkatkan kesejahteraan,” imbuhnya.
Adapun Arief Rama Syarif, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan berjudul “Perlindungan Hak Cipta di Internet”. Ia mengatakan, hak cipta di internet diatur dan dilindungi dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Oleh karena itu, lanjut dia, untuk menjaga etika di internet, hindari menyalin atau menjiplak hasil karya orang lain baik dalam bentuk, teks, gambar atau grafis, foto, serta video.
“Setiap orang yang dilanggar hak ciptanya dapat mengajukan gugatan atas kerugian yang ditimbulkan,” katanya.
Pada sesi tanya jawab, salah seorang peserta, Fahmi, bertanya tentang kiat menentukan lokapasar terbaik untuk memulai bisnis daring.
Menanggapi hal tersebut, Meida Rachmawati bilang, semua lokapasar memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
“Carilah tawaran kemudahan dari lokapasar yang dapat menjawab kebutuhan warganet,” sarannya.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.
Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. ***