PALU – Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng memiliki program untuk mendorong terwujudnya pondok pesantren (ponpes) yang unggul di seluruh kabupaten/kota, tahun 2018-2020.
Terkait dengan itu, Kepala Kanwil Kemenag Sulteng, H. Rusman Langke memberi tips agar program tersebut bisa menjadi unggul.
“Ada tiga aspek yang harus diperbaiki kalau mau unggul, input, proses dan output,” kata Rusman, baru-baru ini.
Khusus pada aspek proses, kata dia, harus diperbaiki tentang belajar mengajar, yang mana seorang guru harus menguasai substansi mata pelajaran yang dibidangi.
Selanjutnya, mengoptimalisasikan program wajib belajar pendidikan dasar (Wajardikdas) pada ponpes di setiap kabupaten/kota, serta melakukan percepatan pemetaan pemerataan Wajardikdas pada Ponpes Salafiyah di seluruh kabupaten/kota.
“Itulah langkah strategis yang harus dilakukan mulai Tahun 2018 sampai 2020 agar ponpes unggul di setiap daerah bisa terwujud,” ujarnya.
Dia menambahkan, workshop penyelenggaraan program Wajardiknas pada Ponpes Salafiyah se- Sulteng yang sedang berjalan saat ini, sangat bermanfaat untuk memberikan motivasi, sekaligus pengetahuan lebih jauh untuk mengelola ponpes dengan baik.
“Ini berat tapi menurut saya pekerjaan yang mulia jika dikerjakan dengan ikhlas dan hati yang tulus sebagai tenaga pendidik dan kependidikan,” tambahnya.
Kakanwil berpesan kepada pengasuh ponpes agar membimbing santri-santrinya dengan mengedepankan pemahaman ajaran Islam yang moderat, agar ponpes tetap menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat.
“Tebarkan kedamaian karena Islam datang merupakan rahmat bagi seluruh yang ada di alam ini. Dengan demikian, Insya Allah, apa yang kita lakukan akan menepis anggapan-anggapan lain tentang ponpes,” tandasnya. (YAMIN)