PALU – Pemenang lomba Film pendek Animasi Islami (Islamic Animation Short Movie Competition/IASMC) Kementerian Agama (Kemenag) 2021 tingkat Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) telah diumumkan.
Acara Penjurian dan pengumuman lomba tersebut dilaksanakan, di Salah Satu Hotel di Kota Palu, Sabtu 24 Juli 2021 lalu.
Menurut Sub Koordinator Penerangan Agama Islam (Penais) dan Sistem informasi Kanwil Kemenag Sulteng, Sofyan Arsyad, lomba ini merupakan kegiatan nasional, yang dilaksanakan di 34 provinsi. Setiap Kanwil Kemenag masing-masing provinsi akan mengirimkan tiga film terbaik ke ajang penjurian tingkat nasional.
Pelaksanaan penjurian lomba di tingkat Kanwil Kemenag Sulteng ini sempat tertunda dari jadwal yang ditentukan, karena masih pandemi dan masa pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Hingga akhirnya panitia memutuskan untuk melaksanakan secara luring dan daring, jelas Sofyan.
Sebelum Video Peserta dan Penjurian dilakukan, Kepala Seksi Siaran Keagamaan Islam Direktorat Penerangan Agama Islam, Nur Kumala Dewi memberikan pengarahan dan penjelasan singkat kepada para juri terkait penilaian sesuai petunjuk teknis Ditjen Bimas Islam Kemenag RI.
Setelah penjurian, tiga peserta akhirnya terpilih mewakili Provinsi Sulawesi Tengah di kancah Nasional.
Juara pertama Satriani (Kabupaten Tolitoli) dengan judul film “Tidur Setelah Shalat Isya”. Juara 2 diraih oleh Sulaeman Abdul, dkk/ tim 1 (Kota Palu/MTsN 1) dengan Judul film “Kami Milenial Kami Sadar Pergaulan”. Juara 3 diraih oleh Yeti Suryati (Kabupaten Parigi Moutong) dengan Judul film, Keutamaan Shalat Berjamaah.
Penjurian dilakukan oleh enam dewan juri, satu dari profesional yang ditunjuk dari Kemenag RI dan 5 juri daerah dari unsur perwakilan unsur Budayawan, Akademisi, praktisi digital, Jurnalis Media Lokal, dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah (Kanwil Kemenag Sulteng).
“Dalam memberikan penilaian terhadap seluruh film animasi, tentunya juri harus objektif dan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan, yaitu keaslian (originalitas), kesesuaian isi dan tema, kekuatan pesan, kreatifitas, dan teknik visualisasi,” kata Sofyan yang juga merupakan juri dari Kanwil Kemenag Sulteng.
Acara penjurian dilaksanakan dengan metode daring bagi Juri dan peserta yang berada di luar Kota Palu, dan bagi Juri di Kota Palu, penjurian dilakukan tatap muka secara terbatas dengan menetapkan protokol kesehatan.
Selain tiga film di atas, terdapat tiga juara harapan yang masing-masing diraih oleh Imam Syafii (Kabupaten Banggai) dengan Judul Film “Milenial Sadar Gaul”. Moh. Abd. Rasyid dan kawan-kawan (Kota Palu) dengan judul film “Rahasia Tahajjud”, dan Sulaeman Abdul dan kawan-kawan/tim 2 (Kota Palu/MTsN 1) dengan Judul Film “Kami Milenial Kami Sadar Halal”.
Usai Pengumuman, total hadiah sebesar Rp 16.5 juta, diserahkan kepada pemenang secara simbolis, berikut plakat dan sertifikat. (Humas Kemenag/Yamin)