PALU – Beradasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 5 Tahun 2020, pendaftaran pasangan calon (Paslon) dibuka mulai tanggal 4 sampai 6 September 2020.
Dengan waktu yang menyisahkan 10 hari ini, khususnya dalam perhelatan Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Palu, bergulir wacana siapa yang akan diplot sebagai penjabat sementara pucuk pimpinan Kota Palu berdasarkan Permendagri Nomor 1 Tahun 2018, sejumlah nama di jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) digadang-gadang untuk menempati kursi empuk nomor satu di ibu kota Provinsi Sulteng itu.
Sesuai Undang-Undang Pilkada, kandidat petahana wajib untuk cuti di luar tanggungan negara sejak ditetapkan sebagai pasangan calon.
Dengan ketentuan tersebut, maka bila Hidayat ditetapkan sebagai peserta Pilwalkot, maka diwajibkan cuti diluar tanggungan negara. Seiring dengan hal tersebut, untuk mengisi kekosongan jabatan maka gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah memiliki kewenangan menempatkan penjabat sementara Walikota.
Penempapatan penjabat dimulai dengan penggodokan tiga calon penjabat sementara oleh tim Badan pertimbangan pangkat dan jabatan (Baperjakat) yang selanjutnya akan diusulkan ke Kementerian dalam negeri (Kemendagri) untuk di SK kan.
Meski belum ada kepastian tiga nama-nama tersebut, namun selintingan isu tiga nama itu saat ini sedang dalam proses penggodokan.
Tiga calon penjabat walikota yang digadang-gadang itu yakni, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesrah Provinsi Sulteng, Faisal Mang. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sulteng, Sadli lesnusa, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulteng, Asri.
Beradasarkan sumber terpercaya yang enggan disebutkan namanya, mengaku dari tiga nama yang telah digadang-gadang itu, kemungkinan besar Sadli Lesnusa yang akan menjadi Penjabat sementaraWali Kota Palu. Karena melihat trecrekord Sadli Lesnusa yang berpengalaman di lingkup pemerintahan Kota Palu. Mulai dari lurah, Sadli Lesnusa mengakhiri karirnya di Kota Palu pada jabatan Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Palu, yang kemudian memutuskan berkarir di Provinsi Sulteng.
“Pak Sadli yang kemungkinan calon kuat, karena lebih mengenal kondisi yang ada di wilayah Kota Palu,” ucap sumber singkat. (YAMIN)