PALU – Ribuan kaum muslim-muslimat Kota Palu dan sekitarnya datang menghadiri peringatan maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah bertempat, Lapangan Alkhairaat, Kompleks Alkhairaat Jalan Sis Aljufri, Kota Palu, Jumat, (26/11) malam.
Peringatan Maulid Akbar ini diselenggarakan lima majelis ta’lim di antaranya Majelis Ta’lim Itsnain , Majelis Ta’lim Alkhairaat, Majelis Ta’lim Riadhu Sholihin, Majelis Sabilulkhairaat, dan yayasan Sholawat.
Dalam maulid itu, para habib dan ustad (asatiz) secara bergantian memberikan tazkirah kepada jamaah maulid akbar ini.
Dalam mauizah hasanah, Habib Reza Aljufri mengatakan, Nabi Muhammad SAW merupakan sosok mengajarkan kita kalimat lailaha ila-Llah, tiada Tuhan selain Allah, yang menjadi pedoman, kunci bagi seseorang untuk masuk ke surga Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Nabi sering menyampaikan, siapa di akhir hidupnya mengucapkan Lailaha ila-Llah, Muhammada-Rasulullah lalu dia meninggal, maka dia bakal masuk ke dalam surga Allah,” pungkasnya.
Selanjutnya, tausiah diisi oleh, Ustad Doktor Ali Imron menceritakan peran Nabi Muhammad memberikan tarbiyah sekaligus ilmu pengetahuan kepada umatnya.
“Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam adalah sumber ilmu, sosok ustadz, guru yang paling ulung,” ucapnya.
Ia mengatakan ilmu itu adalah warisan Baginda Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa salam dan siapapun yang mengambilnya.
“Ambillah warisan itu dengan sebenar-benarnya,” tukasnya.
Kemudian dilanjut dengan Ustad Husen bin Salim Bachmid, menceritakan kisah Rabiah bin Ka’ab selalu berhikmat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Apapun yang Nabi butuhkan ia selalu menyediakannya.
Hingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam melihat seketika kepada Rabiah dan meminta, pada Rabiah untuk meminta apapun yang diinginkannya.
“Minta apapun keinginanmu,” kata nabi, lalu dijawab oleh Rabiah, “Yang saya inginkan Ya Rasulullah hanya satu agar saya menjadi temanmu di surganya Allah.”
Nabi Muhammad lalu memberikan resep, “Kalau begitu bantu aku, agar engkau menjadi temanku di dalam surga-Nya Allah.”
“Bantu aku agar engkau memperbanyak sujud kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Ternyata sujud itu adalah rendah diri, tidak boleh sombong,” terang Ustad Husen.
Sementara itu, Habib Idrus bin Ali Alhabsyi memberikan pesan kepada orang tua yang akan memberi nama bagi anaknya. Carilah nama bagi anaknya dari orang-orang yang dimuliakan Allah SWT. Sebagaimana yang disampaikan Habib Ali bin Muhammad bin Husen Al Habsyi yang menulis kitab maulid Simtuddurar.
Lalu tausiah dilanjut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sigi, Doktor Habib Ali bin Hasan Aljufri mengatakan, Habib Ali bin Muhammad bin Husen Al Habsyi menulis kitab maulid Simtuddurar, berharap pada tiga hal. Hal pertama mengharapkan kemuliaan dan keagungan Baginda Nabi besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, agar kita yang membaca maulid ini selalu dalam lindungan Allah SWT.
Hal kedua dengan pembacaan maulid ini, bagi Habib Ali Muhammad yang menulis Kitab ini, dijadikan sebab mendekatkan diri kepada Baginda Rasulullah.
Dan terakhir masih dalam Simtudurrar diharapkan Habib Ai, agar semua niat dan amal kita dilindungi Allah SWT.
Tausiah terakhir, dari Habib Alwi bin Saggaf Aljufri. Dia mengatakan alasan seorang peneliti yang menulis Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi salam orang yang berada di urutan pertama sebagai orang berpengaruh bagi dunia.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan aktivitas kesalahan sosial pada masa jahiliyah, seperti saksi palsu, ataupun dusta.
Kemudian yang kedua Nabi Muhammad selalu teragungkan sampai akhir zaman. Dan Nabi Muhammad shallallahu salam , satu-satunya orang yang meletakkan pondasi dasar agamanya sendiri.
Dia Lalu menceritakan sosok Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam terkait aktivitas sosial, berdasarkan riwayat, seperti apa sifat dan peran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi salam. Diantaranya, bersahaja, dermawan.
“Sifat Nabi inilah yang patut kita teladani,” ujarnya.
Rep: Ikram