PALU – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) KH. Zainal Abidin menutup workshop FKUB se-Sulteng.
Workshop yang menghadirkan pihak Kesbangpol dan Kemenag di 13 kabupaten/kota itu telah melahirkan beberapa poin strategis dalam menjaga kedamaian dan kerukunan di Bumi Tadulako.
Beberapa poin yang dihasilkan dari workshop tersebut, di antaranya mendesak Gubernur Sulteng mengirimkan surat edaran ke kepala daerah untuk pendanaan FKUB. Selanjutnya, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng agar memfasilitasi kantor-kantor FKUB setempat.
Poin penting selanjutnya yaitu, FKUB dengan semua pihak hendaknya terus tanggap terhadap pergerakan radikalisme, intoleran, menganggu ketertiban masyarakat atau yang menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa dan NKRI. Dalam proses rekrutmen pengurus FKUB kabupaten/kota, harus mewakili majelis-majelis agama, memiliki kapasitas dan kapabilitas secara proporsional.
Ketua FKUB Sulteng KH. Zainal Abidin, saat menutup kegiatan, menegaskan, kehadiran FKUB adalah untuk menghadirkan kedamaian dan kerukunan di muka bumi ini. Kata dia, semua agama pasti mengajarkan kedamaian. Ia menyebutkan, semua agama mengajarkan dan menyebarkan cinta kasih terhadap sesama umat manusia.
“Insya Allah, kami berharap Tuhan akan selalu memberikan petunjuk dalam rangka menghadirkan dan mewujudakan kedamaian di muka bumi ini” pungkasnya.
Adapun peserta yang hadir dalam waorkshop sepakat memutuskan rapat kerja FKUB Tahun 2023 mendatang dilaksanakan di Kabupaten Banggai Laut (Balut). Agenda perdana FKUB tersebut akan dikemas dalam dialog atau lokarya. Pihak Kesbangpol dan FKUB Balut yang hadir juga telah menyatakan kesiapannya.
Reporter : Nanang IP
Editor : Rifay