PALU – Anwar (ayah) dan Akramudin (adik) dari Basir alias Romzi tiba di Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu, Selasa (05/03) sore. Keduanya tiba dari Bima, NTB, menggunakan pesawat Lion JT 852, dalam rangka menjemput anaknya yang telah menjadi mayat, pascabaku tembak dengan Tim Satgas Tinombala, di Poso, Ahad lalu.

Setelah istirahat sejenak, mereka pun bertolak ke RS Bhayangkara Polda Sulteng, tempat persemayaman jenazah Basir.

Dari sumber yang diperoleh dari aparat kepolisian, keduanya telah melalui proses administrasi dan berita acara penyerahan kepada keluarga. Dari hasil identifikasi Tim Inafis Polda Sulteng, keluarga pun yakin bahwa yang meninggal adalah anak/kakanya.

Setelah itu, nampak sebuah mobil yang membawa jenazah Basir keluar dari RS Bhayangkara, langsung menuju tempat pemakaman Talise, Kota Palu.

Dalam iring-iringan mobil jenazah tersebut, juga nampak terlihat anggota Tim Pengacara Muslim (TPM), Andi Akbar Panguriseng.

Akbar kepada media ini, mengatakan, berdasarkan komunikasi dengan pihak kepolisian dan persetujuan keluarga, maka Basir pun dimakamkan di Palu.

“Keluarga sudah menerima dengan ikhlas. Adapun pesan keluarga kepada rekan anaknya yang masih hidup agar segera menyerahkan diri,” kata Akbar.

Basir meninggal pascakontak senjata di hutan Pegunungan Padopi, Dusun Maros, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Ahad lalu.

Baku tembak terjadi antara Satuan Gabungan Intelejen (SGI) Tinombala 2019 dengan lima anggot kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, termasuk Basir.

Selain menewaskan Basir, Satgas juga berhasil menangkap satu anggota MIT lainnya dalam keadaan hidup, yakni Adtya alias Idad, warga Ambon. (IKRAM/FALDI)