PALU – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Ridwan Yalidjama berkesempatan menyampaikan perkembangan perguruan Alkhairaat di hadapan Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Kementerian Agama (Kemenag) RI, Prof. Dr Suyitno.

Ridwan memaparkan kondisi perguruan Islam yang didirikan HS Idrus bin Salim Aljufri (Guru Tua) tersebut di Gedung Almuhsinin, kompleks PB Alkhairaat, Rabu (08/11).

Sekjen memaparkan, hingga Desember tahun ini, Alkhairaat sudah menyebar di 20 provinsi dan 61 kabupaten di Indonesia.

Selama 87 tahun, kata dia, Alkhairaat hanya bearada di 11 provinsi sehingga ditambah lagi di sembilan provinsi.

“Saya bersama ketua umum berupaya menambah sembilan provinsi dalam waktu empat bulan,” ujarnya.

Mantan Ketua DPRD Donggala itu juga mengungkapkan jumlah madrasah Alkhairaat yang sudah mencapai 489 unit di berbagai tingkatan, dengan jumlah murid sebanyak 25.806 orang,  guru sebanyak 3047 orang dan tenaga administrasi sebanyak 918 orang.

Lebih lanjut dia mengimbau kepada para kepala madrasah yang bersatatus PNS agar tidak takut kehilangan jabatan, menyusul Peraturan Menteri Agama Nomor: 29 Tahun 2014, dimana madrasah swasta tidak boleh dikepalai seorang PNS. Sejauh ini, pihaknya telah melantik kepala madrasah non PNS.

“Jadi kalau kepala madrasah diganti, itu bukan karena ada kesalahan. Alkhairaat telah menjalankan aturan tersebut. Saya loyal aturan, taat azas. Insya Allah besok (hari ini, red) kami akan melantik Kepala Madrasah Aliyah Alkhairaat Dolo,” tandasnya.

Selain Dirjen GTK, pertemuan kemarin juga dihadiri Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah Kemenag RI, Kakan Kemenag Kota Palu dan puluhan kepala madrasah. (NANANG IP/MUSTAFA)