Ini Inovasi BPBD Parimo Mendeteksi Bencana Alam

oleh -
BPBD Parimo meluncurkan aplikasi Sibimo sebagai solusi informasi layanan kebencanaan. (FOTO: media.alkhairaat.id/Mawan)

PARIMO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) meluncurkan aplikasi kebencanaan berbasis daring sebagai solusi layanan.

Era digitalisasi saat ini, diperlukan sebuah inovasi dalam rangka mendeteksi, memitigasi, memetakan hingga penanggulangan tanggap darurat dan pascabencana.

Sekretaris BPBD Parimo, Moh. Rifai mengatakan, Aplikasi yang diluncurkan yakni, Sistem Informasi Kebencanaan Parigi Moutong (Sibimo) yang dapat diakses khalayak luas melalui google. Masyarakat juga bisa dapat mengakses untuk melaporkan suatu peristiwa bencana di wilayah masing-masing.

“Aplikasi ini juga memuat informasi perkembangan Covid-19 di Parimo, termasuk data-data warga yang terkonfirmasi positif, dan aplikasi ini dibuat untuk memudahkan warga melapor maupun mencari tahu informasi tentang kebencanaan,” ujar Rifai.

BACA JUGA :  Kapolres Morowali Sampaikan Imbauan Jelang Pengundian Nomor Urut Paslon

Ia menuturkan, dalam penggunaannya BPBD setempat akan melibatkan para perangkat desa yang bertugas sebagai operator di masing-masing wilayah, guna membantu dalam mengakomodasi laporan bencana yang disampaikan warga.

Hanya saja, kata dia, sebelum dilibatkan perlu adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pelatihan, agar memiliki kemahiran dalam pengoperasian sebuah perangkat.

“Aplikasi ini sangat komplit dimana memuat titik koordinat kejadian, memudahkan mobilisasi dan akomodasi logistik, serta kebutuhan lainnya saat tanggap darurat, termasuk menginformasikan jumlah korban pada suatu peristiwa yang setiap saat diperbaharui,” ucap Rifai.

Ia menambahkan, rencananya aplikasi Sibimo akan dimasukkan kedalam perangkat Play Store, agar lebih memudahkan warga mengakses melalui smartphone.

BACA JUGA :  Pelatihan Peningkatan Kapasitas Aparat dan Auditor dalam Penanganan Korupsi Resmi Dibuka

“Sistem ini juga diintegrasikan dengan data prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Diharapkan, kehadiran aplikasi tersebut dapat lebih meningkatkan mitigasi masyarakat,” tutupnya.

Reporter : Mawan
Editor : Yamin