“Hari ini kami berhasil masuk ke desa Napashabo, salah satu desa terisolir di Kecamatan Ileape, Kabupaten Lembata.”
Begitulah pesan watshapp Tim Bantuan Medis Arteria Universitas Alkhairaat (Unisa), dr Mohamad Zulfikar kepada MAL Online, Rabu (14/4).
Desa Napashabo juga menjadi tempat pengungsian warga desa Waimatan kecamatan Ileapa. Akses ke desa ini sulit dijangkau karena terisolir, dikarenakan desa Amakaka yang menghubungkan ke Napashabo terdampak bencana paling parah.
Untuk bisa masuk, Tim Medis Universitas Alkhairaat terpaksa harus menunggu alat berat untuk membuka akses jalan. Setelah itu, mereka baru berhasil masuk dan melakukan pelayanan medis di desa tersebut.
“Kami cukup kesulitan, selain akses jalan yang sulit, listrik, dan air bersih di wilayah itu putus total. PLN masih mengupayakan pasokan listrik, begitu juga pasokan air bersih dari PDAM. Kami melakukan pelayanan di Posyandu. Pasien yang dilakukan pelayanan sebanyak 65 jiwa,”kata dr Zulfikar.
Sehari sebelumnya, mereka juga berhasil masuk ke daerah terisolir dan terpencil di wilayah Kecamatan Ile ape, Desa Tadonara, desa terdampak paling parah. Untuk tiba di lokasi. mereka menempuh perjalanan darat dengan perjalanan cukup ekstrim, karena harus melewati lereng gunung, serta tidak ada sinyal. Kondisi ini sedikit menyulitkan tim berkomunikasi dengan pihak Rumah Sakit.
Reporter: Iwan Laki