SIGI – Salah satu momen mengaharukan saat puluhan warga dari Suku Inde, Dusun Kamantaya Desa Panintuma, Kecamatan Pinembani, Kabupaten Donggala, yang bermukim di kaki gunung Desa Poi Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi secara beramai-ramai berpindah keyakinan semuanya dengan rela tanpa ada paksaan memantapkan hati untuk memeluk Agama Islam, Sabtu 16 Oktober kemarin.
Proses pengikraran yang dipandu oleh pimpinan Majelis Dzikir Nuurul Khairaat, Alhabib sholeh bin Abu bakar Al Aydrus, atau yang lebih dikenal dengan habib Rotan.
Sebanyak 25 orang warga Dusun Palentuma yang sebagian besar sebagai petani ladang, dimana mereka tak memiliki kepercayaan.
H. Umar Lakanu Salah satu pengurus Majelis Dzikir Nuurulkhairaat, Kabupaten Sigi mengatakan, awalnya mereka sering datang ke pasar, di mana perjalanan dari pasar ke kampung mereka ini dapat ditempuh dengan berjalan kaki selama tiga hari tiga malam.
“Karena sering turun ke pasar dan melihat masayarakat Desa Poi dan sekitarnya banyak memeluk agama Islam, mereka punya hajat juga memeluk agama Islam,“ ujarnya.
Menurutnya, karena ada warga Poi yang menikah dari warga Palentuma, maka mereka berkeinginan juga masuk Islam.
“Faktor akses yang sangat jauh ke kampung mereka, juga menaruh harapan ke pemerintah agar masyarakat bisa dibangunkan perumahan di Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi,” tambahnya.
Kepala Desa Poi Samin menambahan, proses pengucapan dua kalimat syahadat ini, awalnya 31 orang, dikarenakan terdapat warga yang sakit, ditambah lagi akses jalur yang sangat jauh, akhirnya yang datang hanya 25 orang.
“Di mana sisanya akan masuk Islam langsung di Bukit Thursina (kompleks Majelis Dzikir Nuurul Khairaat )“ jelasnya.
Dengan suasana kesederhanaan dan kekeluargaan ikrar syahadat di ucapkan tanpa kesalahan oleh warga Inde Palentuma.
Ramadhan Boda selaku Humas Majelis Dzikir Nuurulkhairaat mengatakan, kegiatan sepert ini bukan kali pertama oleh Majelis Dzikir Nuurul khairaat. Sebelumnya, majelis ini pernah membantu mengislamkan 20 KK di di Tambaga Banawa Selatan, sebanyak 700 kepala keluarga di Sidoan.
“Insya Allah akan menyusul beberapa jiwa lagi yang akan masuk Islam, tentunya majelis ini selalu membuka diri terhadap mualaf yang ada di pegununungan,” tambahnya.
Reporter: IKRAM
Editor: NANANG