Ini Arti Logo Resmi Gerakan Nasional BBI dan BBWI 2023

oleh -
Paling Kiri Kepala Bank Indonesia Dwiyanto dan Wagub Sulteng Ma'mun Amir memukul gendang bertanda resminya logo gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) 2023 di Provinsi Sulteng, Logo ini diresmikan di Halaman Kantor Gubernur Sulteng, Kamis (13/4) (Foto: Irma Media Alkhairaat)

PALU – Tahun 2023 ini Sulawesi Tengah mendapat kehormatan menjadi tuan rumah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBI & BBWI) bersama delapan provinsi lainnya. Logo perhelatan gerakan tersebut telah dilaunching, di halaman Kantor Gubernur, bersamaan dengan upacara HUT ke-59 Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (13/4).

Kepala Biro Adpim Provinsi Sulteng Eddy Lesnusa menjelaskan arti logo BBI dan BBWI . Filosofi Patung Megalitikum (Patung Palindo) adalah sebuah patung megalit setinggi 4,5 Meter, yang terletak di Lembah Bada dan menjadi kebanggaan Sulawesi Tengah.

Kemudian elemen grafis yang mengarah ke atas dan membentuk symbol hati/love, menggambarkan semangat kemajuan, kolaborasi serta cinta kasih untuk kesuksesan bersama. Simbol ini sudah sejak lama dianggap menggambarkan kecintaan terhadap sesuatu.

Untuk jempol tangan yakni diadaptasi dari logo Bangga Buatan Indonesia digunakan untuk menunjukkan cinta dan bangga terhadap produk lokal Indonesia. “Juga menggambarkan perasaan bangga terhadap produk lokal Indonesia, khususnya produk Sulawesi Tengah,” paparnya.

Kemudian, 100% Sulawesi Tengah, meliputi gabungan dari logogram dan logotype dengan sentuhan moderen, terlihat dalam bentuk huruf-huruf dan sederhana secara keseluruhan. Kedua unsur ini ditempatkan dalam jarak tertentu dan unsur ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan harus muncul secara keseluruhan.

“Logogram digunakan untuk menunjukkan cinta terhadap Sulawesi Tengah dengan menggambarkan Patung Megalitikum (Patung Palindo) yang sudah lama menjadi maskot Pesona Sulawesi Tengah, dengan menambahkan simbol berbentuk Hati/Love dengan elemen grafis mengarah ke atas, yang menunjukkan semangat kemajuan, kolaborasi serta cinta kasih untuk kesuksesan bersama. Logotype dibuat sederhana untuk menunjukkan kesan modern dan menambahkan Simbol Jempol untuk menunjukkan cinta terhadap produk Indonesia khususnya Sulawesi Tengah,” ujar Eddy Lesnusa.

Eddy juga menjelaskan tentang patung yang menjadi kebanggan sejarah Sulteng, sebab patung ini adalah megalith (batu besar) dan utuh. Batu-batu besar yang dibentuk patung dan bentuk lainnya itu merupakan peninggalan prasejarah pada zaman batu dan mirip di Pulau Paskah, Cile. Patung dibuat dari batu pahatan yang rata-rata berbentuk oval. Pada bagian atas patung dibuat menyerupai kepala lengkap dengan mata hingga mulut.

Batu-batu tersebut diperkirakan berasal dari masa 3.000-1.300 Sebelum Masehi. Terdapat sekitar 419 Megalith yang tersebar di dalam dan sekitar kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Rincian persebarannya, 43 buah ada di Daerah Lore Utara, 306 di Lore Tengah, 57 di Lore Selatan dan 13 buah ada di Kulawi.

Patung-patung Megalith ini diperkirakan sebagai pemujaan bagi nenek moyang. Patung Megalith yang tertinggi berukuran 4 Meter, tetapi kebanyakan berukuran 1,5 sampai 2,5 Meter. Ada 5 Klarifikasi untuk batu Megalith. Dimulai dari patung-patung batu, kalamba, tutu’na dan batu.

Adapun program beberapa Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan targetnya adalah peningkatan jumlah UMKM Onboarding dengan target 30 Juta pada tahun 2024, transaksi Rp50 Miliar per Daerah. Aksi afirmasi belanja PDN denga target 95 persen belanja pemerintah untuk PDN atau senilai kisaran Rp. 1.022 Triliun. Serta Bangga Berwisata di Indonesia Aja dengan target 1,2-1,4 Miliar perjalanan.

Reporter: IRMA
Editor: NANANG