PALU – Pada bulan November 2023, tingkat inflasi year on year (yoy) di Kota Palu tercatat sebesar 2,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 117,79. Inflasi yoy tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 5,89 persen dengan IHK 120,62, sementara inflasi terendah tercatat di Jayapura sebesar 1,82 persen dengan IHK 112,99.
Menurut Kepala BPS Kota Palu, GA Nasser, inflasi yoy terjadi karena kenaikan harga pada sebagian besar kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau (8,35 persen), kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (4,55 persen), serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (1,92 persen). Sementara itu, terjadi penurunan indeks harga pada kelompok pakaian dan alas kaki (0,43 persen).
Tingkat inflasi month on month (mom) di November 2023 sebesar 0,18 persen, dengan tingkat inflasi year to date (ytd) mencapai 1,74 persen.
Pada tingkat nasional, dari 90 kota yang dipantau, 5 kota dengan inflasi yoy tertinggi adalah Tanjung Pandan (5,89 persen), Sumenep (5,51 persen), Merauke (5,25 persen), Luwuk (4,59 persen), dan Singaraja (4,47 persen). Kota Palu menempati urutan ke-74 dengan inflasi yoy sebesar 2,55 persen. Di kawasan Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), Kota Palu berada di urutan ke-17 dari 21 kota pantauan IHK.
Dari 90 kota nasional, 79 mengalami inflasi dan 11 mengalami deflasi secara mom. Bandar Lampung memiliki inflasi mom tertinggi sebesar 1,05 persen, sementara Palopo memiliki inflasi mom terendah sebesar 0,01 persen. Kota Palu sendiri mengalami inflasi mom sebesar 0,18 persen.
Dalam kawasan Sulampua, Merauke memiliki inflasi yoy tertinggi (5,25 persen), sementara Jayapura memiliki inflasi yoy terendah (1,82 persen). Gorontalo mencatat inflasi mom tertinggi (0,98 persen), sedangkan Palopo mencapai inflasi mom terendah (0,01 persen).
Reporter: IRMA