PALU – Kota Palu menempati urutan ke-8 inflasi tertinggi di kawasan Sulampua dan urutan 51 secara Nasional.
Kepala BPS Kota Palu GA Naser, mengatakan, selama Januari 2021, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,25 persen. Sementara inflasi year on year (Januari 2021 terhadap Januari 2020) sebesar 2,32 persen.
Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau 1,73 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,91 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,25 persen) kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,22 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,18 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,17 persen; serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,15 persen.
“Untuk penurunan indeks harga terjadi pada kelompok transportasi 2,24 persen; serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,06 persen). Kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks harga pada Januari 2021,” jelas GA. Naser, kepada MAL Online, Senin (1/2).
Sedangkan inlasi sebesar 0,25 persen ini, disumbangkan oleh andil kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,45 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen. Serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,01 persen.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 75 kota mengalami inflasi dan 15 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Mamuju sebesar 1,43 persen dan terendah di Balikpapan dan Ambon sebesar 0,02 persen.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 0,92 persen dan terendah di Pontianak sebesar 0,01 persen.
Reporter: Irma
Editor: Nanang