PALU – Kota Palu menempati urutan ke-17 inflasi tertinggi di kawasan Sulawesi, Maluku, Papua (Sulampua) dan urutan ke-61 secara nasional.
Kepala BPS Kota Palu GA Naser mengatakan, selama April 2021, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,08 persen. Inflasi ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (1,06 persen); kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,53 persen); kelompok transportasi (0,21 persen); kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,17 persen); serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,17 persen).
Sementara penurunan indeks harga terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,28 persen), serta kelompok pakaian dan alas kaki (0,14 persen).
Kelompok kesehatan; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya. Kelompok pendidikan, serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan pada indeks harga pada April 2021.
“Laju inflasi tahun kalender bulan April 2021 sebesar 0,71 persen dan inflasi year on year (April 2021 terhadap April 2020) sebesar 2,42 persen,” ujar GA Naser kepada media alkhairaat online, Senin siang (3/5).
Inflasi Kota Palu sebesar 0,08 persen disumbangkan oleh andil kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen; kelompok transportasi sebesar 0,03 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,03 persen; serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen. Sementara itu, kelompok yang memberikan andil negatif terhadap inflasi April 2021 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,08 persen, serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen.
Sementara itu, dari 90 kota pantauan IHK Nasional, sebanyak 72 kota mengalami inflasi dan 18 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 1,31 persen dan terendah di Yogyakarta sebesar 0,01 persen.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,26 persen dan terendah di Tanjungpandan sebesar 0,02 persen.
Rep: Irma/Ed: Nanang