PALU – Pada bulan Februari 2022 inflasi gabungan dua kota yakni Kota Palu dan Kabupaten Luwuk Provinsi Sulawesi Tengah ( Sulteng) sebesar 0,42 persen, sedangkan inflasi tahun kalender dari Desember 2021 hingga Februari 2022 sebesar 0,57 persen serta inflasi tahun ke tahun dari Februari 2021 hingga Februari 2022 sebesar 2,43 persen.
Dari dua kota IHK di Provinsi Sulawesi Tengah, Kota Palu tercatat mengalami inflasi sebesar 0,52 persen dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,58 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,31 persen.
Sementara Kota Luwuk pada bulan ini mengalami inflasi sebesar 0,04 dengan inflasi tahun kalender sebesar 0,58 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,93 persen .
Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary mengatakan, pada bulan Februari 2022, indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan dua kota di Provinsi Sulawesi Tengah mengalami penurunan sebesar 0,42 persen dari 110,67 pada bulan Januari 2022 menjadi 110,20 pada bulan Februari 2022.
“Penurunan tersebut dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,16 persen, diikuti oleh kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,79 persen), kelompok transportasi (0,79 persen), dan kelompok kesehatan (0,56 persen),” sebutnya Selasa (1/3).
Sementara kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah
tangga sebesar 1,23 persen, diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,88 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,52 persen), kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,16 persen), kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,15 persen), dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,03 persen). Sedangkan kelompok pendidikan pada bulan ini relatif stabil.
“Adanya Deflasi pada bulan Februari 2022 dipengaruhi oleh turunnya indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,16 persen, diikuti oleh kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,79 persen), kelompok transportasi (0,79 persen), dan kelompok kesehatan (0,56 persen),” ujar Simon Sapary.
Sementara kenaikan indeks harga terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,23 persen, diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,88 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,52 persen), kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,16 persen), kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,15 persen), dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,03 persen). Sedangkan kelompok pendidikan pada bulan ini relatif stabil.
Dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 53 kota mengalami deflasi dan 37 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 2,08 persen dan terendah di Kota Tarakan, Palangka Raya, dan Palembang sebesar 0,01 persen. Kota Kupang mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,65 persen, sementara Kota Tanjung Selor mengalami inflasi terendah sebesar 0,01 persen.
Kota Palu menempati urutan ke-15 di tingkat nasional dan urutan ke-7 di kawasan Sulampua, untuk Kota Luwuk menempati urutan ke-46 deflasi di tingkat nasional dan urutan ke-15 di kawasan Sulampua.
Reporter: Irma