Inflasi di Sulteng Selama April Rendah dan Terkendali

oleh -
Muh Abdul Majid Ikram

PALU – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyatakan, realisasi inflasi selama Maret 2021 di Sulteng tercatat rendah dan terkendali. IHK gabungan 2 kota pada April 2021 mencatatkan inflasi sebesar 0,09% (mtm) dan 2,16 (yoy) secara tahunan.

Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi bulan Maret 2021 baik secara bulanan maupun secara tahunan yakni sebesar 0,20% (mtm) dan 2,31% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, inflasi tahunan pada bulan April 2021 masih berada pada target sasaran yakni 3,0±1% (yoy).

Menurut Kepala KPw BI Sulteng, Muh Abdul Majid Ikram, menurunnya tekanan inflasi pada April 2021 disebabkan terjadinya deflasi pada inflasi volatile food. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar komoditas ikan segar, sayur-sayuran dan buah mengalami penurunan walaupun terdapat kenaikan yang cukup tinggi pada daging ayam ras dan ikan ekor kuning.

BACA JUGA :  ERB 2024 di Lima Pulau Terluar, BI Sulteng Bawa Uang Tunai Rp21,2 Miliar

“Namun secara agregat inflasi volatile food mengalami deflasi. Menurunnya harga-harga bahan makanan secara umum juga merupakan hasil dari program TPID Provinsi maupun Kota yang pada bulan April kerap mengadakan kegiatan pasar murah dan sidak pasar,” ujarnya.

Sebaliknya, kata dia, tekanan inflasi terjadi pada inflasi administered price, dengan jenis barang yang mengalami kenaikan yaitu tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga. Inflasi inti mengalami inflasi kecil terutama didorong oleh peningkatan nilai konsumsi peralatan informasi dan komunikasi serta barang perawatan pribadi.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam rangka mengoptimalkan program pengendalian inflasi di Sulawesi Tengah khususnya di Kota Palu sebagai salah satu kota IHK di Sulawesi Tengah, maka pada tanggal 20 Mei 2021 telah dilaksanakan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Palu, di salah satu hotel di Kota Palu.

BACA JUGA :  Legislator Sulteng Ikuti Orientasi, Yus Mangun: 90 Persen Dapat Hal Baru

Kegiatan yang dibuka oleh Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid selaku Ketua TPID itu diinisiasi oleh Bank Indonesia untuk kembali mendorong kordinasi program pengendalian inflasi oleh TPID Kota Palu.

Pada kesempatan itu, Abdul Majid meminta agar TPID Kota Palu perlu kembali memperkuat program melalui kerangka kerja pengendalian inflasi 4K, yaitu Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

BACA JUGA :  Pengadilan Tinggi Sulteng Tambah Hukuman Basir Cyio

Pada kegiatan tersebut juga dipaparkan pentingnya pengendalian inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat dan hubungannya terhadap angka kemiskinan di daerah oleh Kepala BPS Kota Palu.

Selain itu BPKAD Kota Palu juga turut memaparkan rencana dan realisasi APBD Kota Palu tahun 2020 dan 2021 dalam rangka meningkatkan sinergi program kerja anggota TPID Kota Palu.