PALU – Indosat melalui program Generasi Terkoneksi (Gensi) bekerja sama dengan Jurnalis Wanita (JUWITA), menggelar pelatihan bertajuk “Mengenal Hoaks dan Tantangan AI”, Jumat (10/10).

Kegiatan ini menjadi upaya bersama dalam meningkatkan literasi digital, terutama di kalangan generasi muda agar mampu menghadapi arus informasi di era kecerdasan buatan.

Ketua Juwita, Kartini Nainggolan, mengatakan, peran generasi muda penting dalam melawan tantangan digital yang kian kompleks.

Menurutnya, di tengah derasnya arus informasi, kemampuan memilah fakta dan hoaks menjadi keterampilan yang wajib dimiliki.

“Saat ini kita hidup di era digital yang penuh tantangan. Banyak berita bohong beredar di media sosial, khususnya di platform seperti TikTok. Anak-anak dan remaja harus mampu membentengi diri serta menjadi bagian dari solusi dengan melawan hoaks,” ujar Kartini.

Kartini juga menyampaikan apresiasi kepada Indosat Ooredoo Hutchison atas dukungan dan kolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Ia berharap pelatihan ini dapat menjadi bekal bagi peserta untuk mengenali ciri-ciri berita palsu serta menggunakan tools yang tepat untuk memverifikasi informasi.

“Ilmu yang didapat hari ini jangan berhenti di sini. Bagikan Kepada teman-teman lainnya, karena kita semua memiliki tanggung jawab menjadi garda terdepan dalam melawan hoaks,” tambahnya.

Vice President Head of Sales Sulawesi Brand, Tri Herman Usman, menyampaikan terima kasih kepada Juwita atas kolaborasi yang terjalin dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Ia menerangkan, AI dapat menjadi alat yang memudahkan kehidupan sehari-hari apabila digunakan secara bijak. Salah satu fungsi AI adalah mempermudah hidup manusia.

“Perkembangannya sangat cepat, dan kita tidak boleh tertinggal,” ujar Herman.

Lebih lanjut Herman memaparkan Visi besar Indosat adalah menghadirkan koneksi yang merata dan empower Indonesia.

“Kami ingin setiap generasi muda dapat memanfaatkan teknologi digital untuk hal-hal positif,” ujarnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada para peserta yang telah meluangkan waktu hingga sore hari untuk mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.

“Hari ini kalian sudah berinvestasi waktu untuk belajar. Tolong manfaatkan sebaik-baiknya ilmu yang diperoleh, semoga bermanfaat, dan jangan lupa bagikan ke teman-teman lainnya,” pesannya.

Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya diajarkan cara mengenali berita palsu, tetapi juga bagaimana menggunakan alat bantu digital dan kecerdasan buatan (AI) untuk memverifikasi informasi.

Salah satu siswa Arusah ahmad Syakib jawas , mengaku mendapatkan banyak manfaat dari kegiatan “Mengenal Hoaks dan Tantangan AI” yang digelar oleh Indosat bersama JUWITA.

Baginya, pelatihan ini membuka wawasan.

“Setelah mendapat pelatihan ini saya jadi lebih tau, kalau misalnya hal yang pertama saya lakukan kalau mendapat berita hoaks yaitu untuk mencari tau di AI misalnya chat GPT, gemini atau tools-tools yang lainnya”,tutupnya. ***