PALU – Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng bekerja sama dengan United Nations Children’s Fund, (UNICEF), Universitas Tadulako (Untad) dan LSM Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), melaksanakan pertemuan advokasi dan Sosialisasi Kelanjutan Kampanye Imunisasi Measles Rubella (MR) di salah satu hotel di Kota Palu, Jumat (02/11).
Kepala Bidang P2M, Dinas Kesehatan Sulteng, dr. Moh. Saleh Amin, menyampaikan, kegiatan itu dilaksanakan karena akan dimulai kembali kampanye imunisasi MS, sekaligus untuk mencegah wabah tersebut di Kota Palu, Sigi dan Donggala, pasca bencana.
Kata dia, kampanye MR sebenarnya sudah dimulai bulan Agustus lalu, dengan sasaran sekolah kemudian dilanjutkan bulan September dengan sasaran anak-anak non sekolah. Dalam tenggang waktu dua bulan itu, seluruh Indonesia tidak berhasil mencapai target, sehingga ditambah lagi satu bulan.
“Oktober kemarin untuk tambahan satu bulan agar mencapai sasaran sesuai harapan. Sasaran itu adalah 95 persen dari populasi penduduk atau balita usia 9 bulan sampai 15 bulan,” katanya.
Sebelum kejadian gempa, pada posisi 27 September, Saleh mengaku telah mendapat laporan bahwa seluruh sasaran di Sulteng baru mencapai 74 persen, dari harapan 95 persen. Waktu itu Sulteng dalam posisi keenam dari 28 provinsi.
“Sepertinya masih di jalan yang benar kita sejajar dengan provinsi lain. Tetapi kejadian gempa itu membuat saya kehilangan control kurang lebih dua minggu tidak ada informasi masuk dan terakhir kita buka dua minggu setelahnya. Saya hanya melihat ada ketambahan tiga persen. Selama dua minggu itu, dari 74 persen menjadi 77 persen,” akunya.
Sejak itu, Dinkes kembali memacu. Sehingga sampai hari saat ini bisa mencapai posisi 86,7 persen, atau secara nasional dalam masuk posisi kedelapan.
“Sampai hari ini yang berhasil mencapai itu baru dua provinsi, tetapi untuk daerah yang kena dampak bencana diberi keistimewaan untuk melanjutkan kampanye ini, dan peluang ini ditangkap oleh kawan-kawan dari Unicef untuk melakukan percepatan sasaran yang tersisa,” terangnya.
Dirincikannya, sasaran yang akan dicapai di fase yang tersisa ini, yakni khusus Kota Palu masih menyisahkan 32 ribu, Donggala dan Sigi kurang lebih 18 ribu. Jika ditotalkan, sasaran yang akan dicapai bersama sekitar 69 ribu.
“Saya kira yang menjadi perhatian, kita rambah sasaran ini dengan waktu yang singkat, sehingga dilakukan pengorganisasian yang baik kemudian kawan-kawan dari lintas sektor membantu kami untuk mengatasi,” harapnya.
Kegiatan itu menghadirkan petugas-petugas kesehatan dari puskesmas asal tiga daerah yang berdampak bencana serta tokoh-tokoh masyarakat. (YAMIN)