MAKASSAR – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) ikut dilibatkan dalam peresmian gedung ASEAN-China Centre (ACC) of Excellence for Metallurgy and Marine Resources di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (07/07).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) ACC menetapkan Unhas dalam program kerja sama bidang metalurgi dan sumber daya kelautan karena keunggulan komparatif, serta dianggap kompetitif.
Unhas berada dalam kawasan segi tiga nikel dunia yang memasok kebutuhan global. Unhas dipandang memiliki peran strategis mendukung hilirisasi sumber daya peningkatan pertumbuhan ekonomi, ke depan.
Penetapan tersebut juga merupakan bagian dari kerja sama strategis antara institusi pendidikan tinggi Indonesia dan ACC, serta dukungan dari mitra entitas, termasuk PT IMIP.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Stella Christie, hadir meresmikan infrastruktur pendukung itu, bersama Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, serta manajemen perusahaan, dalam seremoni yang berlangsung di Arsyad Rasyid Lecture Theatre, Unhas.
Prof Stella mengatakan, inovasi riset yang dilakukan kampus dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan material baru yang sangat dibutuhkan dalam pengolahan nikel.
“Melalui pengajaran berbasis penelitian, akan menghasilkan lulusan yang berpikiran riset. Kerja sama ini, diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dengan inovasi industri,” harap Guru Gesar Tsinghua University, Beijing, Tiongkok tersebut.
Ia mendorong industri dan vokasi agar memiliki kemampuan untuk memajukan ekonomi Indonesia. Ia juga mengapresiasi program tersebut yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan industri dan riset.
Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Universitas Hasanuddin dengan PT IMIP sebagai bentuk komitmen bersama dalam bidang pendidikan dan akademik.
Kegiatan dilanjutkan penandatanganan Kelas Hilirisasi Teknologi Metalurgi Ekstraksi Fakultas Vokasi dengan PT IMIP, kelas kerja sama dan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi pada empat program studi (prodi), yaitu Teknologi Metalurgi Ekstraksi, Kimia, Teknik Metalurgi dan Material, serta Sastra Mandarin dengan pihak PT Huayou Internasional Mining.
Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Bisnis dan Wirausaha Unhas, Prof. Adi Maulana, mengatakan, peresmian gedung itu merupakan langkah strategis dalam memerkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri melalui ekosistem inovasi yang sinergis.
Sebagai mitra strategis Unhas, ia mengakui, IMIP terus mendorong kemajuan pendidikan di tanah air.
“Kami berupaya berkontribusi dalam memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, pemerintah dan lembaga terkait,” janji Prof. Adi Maulana.
Dengan adanya Akademi Industri Center ini, tercatat sebanyak 12 perusahaan telah menjalin kerja sama dengan Unhas dan dapat melakukan display produk.
Mahasiswa juga dapat melakukan aktivitas akademik yang dibimbing oleh pihak perusahaan industri tersebut. Industri bisa membuat pelatihan untuk peningkatan kapasitas mahasiswa. Kemudian mempersiapkan SDM berkualitas untuk memenuhi permintaan industri.
Manager HR PT IMIP, Achmanto Mendatu, menegaskan, melalui kegiatan ini, pihaknya memerlihatkan kepedulian bagi sektor pendidikan secara nyata.
“Industri berperan mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, menyiapkan sarana infrastruktur pembelajaran, fasilitas pemagangan, fasilitas dosen, praktisi dan dukungan finansial,” ungkap Achmanto Mendatu. ***