MOROWALI – PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mengoperasikan 322 unit kendaraan listrik ramah lingkungan di dalam kawasan industrinya.
Data terbaru jumlah kendaraan listrik yang sudah beroperasi dalam kawasan IMIP, masing-masing dump truck listrik milik Tsingshan Group sebanyak 199 unit, alat berat loader listrik 72 unit dan PT DSI memiliki 25 unit loader listrik, serta 25 unit forklift listrik PT QMB.
Upaya ini dilakukan dalam rangka penerapan energi hijau di kawasan dan juga sebagai bentuk komitmen terhadap lingkungan yang berkelanjutan.
Langkah tersebut sekaligus mendukung target Indonesia mencapai nol emisi karbon (net zero emission) pada tahun 2060.
Di kawasan IMIP, penggunaan truk, loader dan forklift listrik mulai menggantikan operasional kendaraan berbahan bakar minyak, karena dalam proses produksi, industri hijau mengutamakan upaya efisiensi, efektivitas dan pelestarian lingkungan hidup.
Deputy Operational Director PT IMIP, Yulius Susanto, Selasa (05/08), mengatakan, truk listrik itu menjadi kendaraan operasional pengangkut yang setiap unitnya mampu memuat material hingga 30 ton.
“Konversi ke kendaraan bertenaga listrik ini memberikan efek sangat baik untuk lingkungan. Ini menjadi upaya bersama, berkontribusi secara positif dalam strategi pengurangan emisi nasional, sekaligus sebagai roadmap industri hijau di kawasan IMIP,” katanya.
Ia berharap, ke depan penggunaan unit kendaraan listrik akan terus bertambah. Target hingga akhir tahun 2025 ini jumlah unit bisa sampai 400 unit. Kendaraan listrik juga nantinya akan dimanfaatkan pekerja dalam kawasan, seperti bus penjemputan.
“Karena karyawan hanya dari halte ke tempat kerja, semoga bisa dipakai ke depannya. Kalau kita ke Tiongkok, penggunaan mobil listrik itu sudah 60 sampai 70 persen,” ucap Yulius Susanto.
Ia mengungkapkan, pihaknya mulai menggagas penggunaan kendaraan listrik sejak tahun 2023 melalui Tsingshan Group. Awalnya kendaraan listrik DT yang dipakai sekitar 10-an unit.
“Saat ini Tsingshan Group sudah punya 199 unit dump truck dan 72 loader listrik,” kata Yulius Susanto.
Beberapa tenant yang ada juga akan turut andil mewujudkan industri hijau berkelanjutan dengan penggunaan kendaraan listrik.
Untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, tenant-tenant juga sudah mulai beralih ke alat berat listrik.
Bukan hanya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar, tetapi juga meminimalisasi emisi karbon dan CO2.
Yulius mengatakan, truk listrik dibekali kekuatan baterai yang jika diisi penuh, mampu menempuh jarak hingga 300 kilometer dan memuat material seberat 30 ton.
“Penggantian alat-alat berat dan truk bertenaga listrik ini mampu memberikan efek yang sangat baik untuk lingkungan. Ini upaya bersama, berkontribusi secara positif terhadap strategi pengurangan emisi nasional dan menjadi roadmap industri hijau di kawasan IMIP,” kata Yulius. ***