Imbauan Pemkot Berhasil Jika Diaplikasikan Pemangku Kebijakan

oleh -
Kepala Kemenag Kota Palu, H. Ma'sum Rumi

PALU – Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu, memberikan dukungan penuh langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Palu yang menerbitkan surat imbauan untuk menghentikan aktivitas saat azan berkumandang, serta melaksanakan shalat berjamaah.

Surat imbauan dari Pemkot Palu itu dikeluarkan tanggal 14 November 2018, sebagai tindak lanjut masukan dan saran dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat, pascabencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang melanda Kota Palu dan sekitarnya.

Surat itu bertujuan untuk meningkatkan ketaatan, keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Umat muslim harus meninggalkan segala bentuk aktivitas duniawi dan melaksanakan ibadah sholat berjamaah, baik instansi negeri, swasta dan masyarakat umum.

Kepala Kemenag Kota Palu, H. Ma’sum Rumi, di Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulteng, Kamis (15/11) mengatakan, sesungguhnya masyarakat mencontoh orang-orang yang di atas. Olehnya, kata dia, imbauan dari pemerintah itu akan berhasil ketika pemangku kebijakan bisa mengaplikasikan isinya.

“Saya berharap ketika edaran ini dikeluarkan oleh pak wali kota, semua pejabat-pejabat, khususnya di Kota Palu harus komitmen. Masuk waktu sholat mereka harus lebih awal menghentikan aktivitas yang ada di kantor dan menjadi orang pertama masuk dalam masjid,” tegasnya.

Dia menambahkan, imbauan itu sangat positif dan tidak ada alasan untuk tidak mendukungnya. Kata dia, imbauan itu sudah sejalan dengan Kemenag, karena program serupa sudah dijalankan di internal sejak Tahun 2016.

“Sejak masuk di Kemenag Kota Palu tahunj 2016 lalu, saya sudah melakukan itu. Ketika masuk azan, maka secara otomatis aktivitas harus dihentikan dan mengarahkan semua ke masjid terdekat. Intinya adalah waktu shalat itu harus menjadi prioritas kita. Apalagi kita ini orang Kemenag, kita harus menjadi contoh di masyarakat,” terangnya.

Dia menambahkan, bencana yang terjadi 28 September 2018 lalu juga membawa efek positif, yang tidak bisa dipungkiri, semakin meningkatnya animo masyarakat untuk melaksanakan shalat lima waktu di masjid.

“Dampak positifnya pasca bencana ini sangat besar. Di mana-mana kita lihat, di lima waktu sholat ini rata-rata masjid ful,” katanya. (YAMIN)

Tentang Penulis: Fauzi Lamboka

Gambar Gravatar
Profesi sebagai jurnalis harus siap mewakafkan diri untuk kepentingan publik. Menulis merupakan kebiasaan yang terus diasah. Namun, menulis bukan sekadar memindahkan ucapan lisan ke bentuk tulisan. Tetapi lebih dari itu, mengabungkan logika (akal), hati (perasaan) untuk medapatkan rasa, yang bisa diingat kembali di hari esok.