IFG, Holding Asuransi Milik BUMN Sosialisasikan Kehadirannya di Palu

oleh -

PALU – Indonesia Financial Group (IFG) sebagai holding industri asuransi dan investasi yang baru terbentuk tahun 2020 lalu, massif melakukan sosialisasi terkait kehadirannya di seluruh daerah, termasuk Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Sosialisasi dilakukan dalam rangka edukasi atas kehadirannya sebagai induk/holding bagi perusahaan keuangan dan asuransi milik negara atau BUMN.

Sosialisasi di Kota Palu dihadiri secara online oleh Anggota Komisi VI DPR RI, Dr. Supratman Andi Agtas, S.H, M.H serta para Holding IFG Area Sulawesi Tengah, Partogi Nainggolan (Jasindo), Sofyan Mahardi (Jamkrindo), Suryadi (Jasa Raharja), dan Idul Palaguna (Askrindo).

Sementara pesertanya sendiri berasal dari kalangan pengusaha, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Pegawai Negeri Sipil, mahasiswa, kontraktor, aktivis, NGO dan pihak terkait lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Supratman menyambut baik adanya sosialisasi masalah perasuransian kepada masyarakat.

BACA JUGA :  STMIK Adhi Guna Diajak Lahirkan Inovasi Berbasis Teknologi Informatika

“Asuransi sekarang ini berkembang sangat pesat dan menyediakan berbagai layanan yang sangat bermanfaat, sehingga masyarakat perlu mengetahui perkembangan dan manfaat dari adanya asuransi,” jelasnya.

Ia berharap agar asuransi yang tergabung dalam IFG ini dapat menjaga bisnisnya agar tetap sehat, karena memiliki peran yang strategis dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat.

“Sekarang ini produk pertanian juga sudah bisa diasuransikan, sehingga bisa melindungi para petani jika mengalami kegagalan,” ujarnya.

Demikian juga hal yang lain, Jasa Raharja, misalnya, melindungi masyarakat pengguna jalan raya.

BACA JUGA :  Logistik Surat Suara Pilkada Sulteng 2024 Tiba di Kantor KPU

Ia berkeyakinan, dengan adanya IFG sebagai holding asuransi, investasi dan keuangan, maka asuransi milik BUMN ini akan menjadi semakin kuat. Dengan aset dan modal tersebut, bisnis asuransi bisa semakin banyak memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Ini asuransi yang ikut dalam IFG, asuransi yang sehat semua, bukan asuransi yang sakit,” tambahnya.

Sedangkan perwakilan dari berbagai asuransi yang ikut dalam sosialisasi tersebut, menyampaikan bahwa dengan adanya IFG sebagai holding, maka mereka menjadi lebih solid dalam bersinergi mengembangkan bisnis asuransi sesuai dengan core bisnisnya. Selain itu dari sisi permodalan, mereka juga menjadi lebih besar lagi.

Pembentukan holding ini tak lepas dari program Kementerian BUMN untuk menyederhanakan bisnis sesuai dengan clusternya, sekaligus meningkatkan tata kelola perusahaan agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

BACA JUGA :  Satgas Pasti Blokir PT Xpertise Future Analytics Indonesia

Pada tahun 2020, pemerintah melakukan pembentukan Holding Perasuransian dan Penjaminan dengan menetapkan PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) menjadi perusahaan induk melalui Peraturan Pemerintah Nomor: 20 Tahun 2020 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT. Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero).

Ada 10 perusahaan yang tergabung dalama IFG, yakni Askrindo, Jamkrino, Jasa Raharja, Jasindo, PT Bahana Sekuritas, PT Bahana TCW Invesment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tata Utama, PT Bahana Kapital Investa dan IFG Life.

IFG Life ini adalah perusahaan yang dibentuk untuk menyelamatkan Jiwasraya. ***