Pertama Kali Pascapandemi, IBI Kota Palu Gelar Midwifery Update secara Offline

oleh -
Pembukaan kegiatan midwifery update Tahun 2022, di Gedung LPMP Sulteng, Kamis (01/12). (FOTO: media.alkhairaat.id/Hamid)

PALU- Pengurus Cabang (PC) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Palu menggelar midwifery update di Gedung LPMP Sulteng, Kamis (01/12).

Midwifery Update (MU) merupakan salah satu pelatihan yang wajib diikuti oleh seluruh bidan sebagai syarat mutlak untuk re registrasi atau perpanjangan STR (Surat Tanda Registrasi).

Ketua PC IBI Kota Palu, Titin Lestari, mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan secara tatap muka atau offline tersebut adalah yang pertama kalinya pascapendemi Covid-19.

Menurutnya, pelatihan midwifery update sendiri adalah salah satu upaya IBI Kota Palu dalam rangka penurunan angka kematian ibu dan anak.

“Kami mempersiapkan tenaga-tenaga bidan untuk bekerja secara profesional,” tuturnya.

Selain itu, kata dia, IBI juga terus melakukan pemantauan terhadap kinerja bidan di lapangan, untuk memastikan mereka menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan protap.

Ia berharap kepada Kepala Dinkes Kota Palu untuk memberikan dukungan penganggaran pada kegiatan midwifery tahun 2023 mendatang.

“Ada sebagian dari bidan kami yang belum menjadi pegawai tetap, sehingga kami memerlukan dukungan dari Dinkes Palu,” ujarnya.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, Ilham Arsyad, mengatakan, di era saat ini, salah satu sasarannya adalah tranformasi sumber daya manusia di dunia kesehatan.

“Transformasi SDM ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sesuai tugas pokok masing-masing. Dalam menjalankan tugas itu harus selalu berpegang pada standar pelayananan dan standar profesi,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu ujung tombak pelayanan primer adalah bidan yang diharapkan dapat berkolaborasi dengan masyarakat bersama kader kesehatan yang ada di lapangan.

“Ke depan, kita harus bekerja secara interkonection profesional kolaboration dalam arti kita bekerja secara tim, tidak lagi sendiri-sendiri,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa dalam transformasi SDM ini, perubahan akan terjadi di mana peran penting bidan akan berada di Posyandu Prima.

“Di Posyandu Prima nanti ada bidan dan perawat yang akan mengerjakan tugas preventif promotif yang berkaitan dengan lima masalah utama yakni kesehatan gizi dan anak, gizi masyarakat, penyakit menular, perilaku hidup sehat dan masalah sistem kesehatan,” imbuhnya.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay